REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk terus tertekan setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selama enam bulan terakhir, saham emiten teknologi ini telah terkoreksi sebesar 43,48 persen dan bertengger di level 65.
Suku bunga tinggi disebut menjadi salah satu penyebab amblasnya saham sektor teknologi termasuk GOTO. Bank Sentral AS Federal Reserve diperkirakan masih akan mengerek naik suku bunga acuan ke kisaran 5,50 persen-5,75 di kuartal IV. Saat ini, suku bunga The Fed berada dikisaran 5,25 persen-5,50 persen.
"Dengan suku bunga yang masih akan tinggi sampai tahun depan, saham-saham teknologi cenderung dihindari," kata Head of Investment Information Mirae Asset, Martha Christina, saat acara Media Day di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Selain suku bunga, kata Martha, pergerakan saham GOTO juga terimbas faktor kinerja perusahaan yang masih membukukan kerugian. Hingga semester I 2023, GOTO masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 7,16 triliun, menyusut dari periode yang sama tahun lalu Rp 13,65 triliun.
Meski demikian, Martha melihat penurunan harga saham GOTO ini wajar karena adanya aksi ambil untung investor praIPO. "Sentimen di luar kinerja lebih dominan, salah satunya realize profit dari investor praIPO," terang Martha.