REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus melakukan inovasi dalam menghadapi perkembangan zaman. Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan BRI telah melakukan transformasi sejak 2016, salah satu area transformasinya yakni transformasi digital.
"Ke depan, arah pengembangan transformasi digital BRI difokuskan pada tiga hal, yakni digitizing core, digital ecosystem, dan new digital proposition," ujar Agustya saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Agustya menyampaikan salah satu komitmen transformasi digital perusahaan diwujudkan melalui aplikasiBRI Mobile (BRImo). Agustya menyebut performa BRImo masih konsisten untuk melanjutkan pertumbuhan positif.
"Hingga akhir Agustus 2023, tercatat BRImo telah digunakan oleh 29,1 juta pengguna atau tumbuh 43,98 persen tahun ke tahun dan berhasil mencatatkan volume transaksi sebesar Rp 2.614 triliun atau tumbuh 66,87 persen tahun ke tahun," ucap Agustya.
Selain BRImo, lanjut Agustya, BRI juga memiliki produk pay later atau bayar nanti bernama Ceria. Agustya menilai kehadiran Ceria merupakan salah satu hasil transformasi digital yang terus dilakukan BRI. Tujuannya ialah new digital proposition untuk menciptakan model bisnis yang baru.
"Melalui new digital proposition dengan pendekatan fully digital yang menghasilkan produk dan layanan antara lain Tabungan Digital (Digital Saving), Pinjaman Digital (Ceria, Traveloka Paylater) yang didukung Big Data Analytics dan Artificial Intelligence (BRIBRAIN)," kata Agustya.
Ceria memang menjadi pilihan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin dinamis. Sebagai pinjaman digital, Ceria menawarkan kemudahan pembayaran transaksi di platform kerja sama dan pencairan pinjaman Ceria ke rekening BRI.
"Hal tersebut diikuti dengan adanya penyesuaian plafon pinjaman digital milik BRI, Ceria, yang mengalami peningkatan pengguna secara signifikan," ujar Direktur Konsumer BRI Handayani.
Sejak beroperasi pada 2019, Handayani menyebut jumlah pengguna Ceria mengalami kenaikan signifikan sebesar 120 persen tahun ke tahun pada periode Agustus 2022 sampai dengan 2023. Handayani mengatakan pertumbuhan pengguna tersebut meningkatkan pertumbuhan transaksi Ceria secara signifikan dengan kenaikan tahun ke tahun di periode yang sama sebesar 140 persen.
Handayani menyampaikan nasabah dapat menikmati pinjaman secara aman, cepat, dan mudah melalui Ceria. Nasabah, lanjut dia, juga dapat memanfaatkannya keuntungan dari Ceria lewat bunga ringan dan melakukan pembayaran di banyak merchant.
Handayani menyebut petumbuhan pinjaman digital dengan konsep beli sekarang dan bayar nanti didukung banyaknya kelebihan yang dapat memuaskan para pengguna. Mulai dari proses registrasi yang mudah, pengajuan cepat yang tidak lebih dari 10 menit, legalitas yang jelas, aman, dan terdaftar di OJK; bebas biaya administrasi (membership fee), bunga ringan 1,99 persen flat per bulan, tersedia cicilan dengan tenor 1, 3, 6, 9, dan 12 bulan serta banyak promo menarik di merchant favorit.
"Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan pengguna, Ceria meningkatkan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang lebih besar yaitu dengan pemberian limit Ceria menjadi Rp 50 juta," sambung Handayani.
Handayani menyampaikan limit tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk pencairan pinjaman Ceria secara langsung, tapi juga bisa menjadikan Ceria sebagai pilihan untuk pembayaran di sejumlah platform e-commerce pada saat checkout pembelian produk seperti di Dinomarket, Garuda, LinkAja, Bukalapak, Tokopedia, Blibli, Radatime, Realme, Myhartono, dan Panorama JTB.
Untuk bisa mendapatkan pinjaman di Ceria, Handayani mengatakan nasabah dapat mengunduh aplikasinya terlebih dahulu di Google Play Store untuk pengguna Android. Bagi yang sudah menjadi nasabah BRI dan memiliki aplikasi BRImo, maka nasabah dapat menikmati Ceria di aplikasi BRImo.
"Untuk memiliki akun Ceria, nasabah hanya perlu mendaftar dengan nomor ponsel dan melengkapi data dan dokumen yang diperlukan," kata Handayani.