Sabtu 14 Oct 2023 23:35 WIB

Menteri PUPR Basuki Ungkap Indonesia Tekankan 4 Isu World Water Forum 2024

Indonesia ajak pemimpin dunia berkontribusi melalui kebijakan politik tentang air

The 2nd Stakeholders Consultation Meeting (SCM) World Water Forum digelar di Bali pada 12—13 Oktober 2023. Indonesia mendorong partisipan yang hadir menguatkan empat isu penting yang akan dibawa ke World Water Forum ke-10 pada Mei 2024.
Foto: dok istimewa
The 2nd Stakeholders Consultation Meeting (SCM) World Water Forum digelar di Bali pada 12—13 Oktober 2023. Indonesia mendorong partisipan yang hadir menguatkan empat isu penting yang akan dibawa ke World Water Forum ke-10 pada Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The 2nd Stakeholder’s Consultation Meeting (SCM) World Water Forum digelar di Bali pada 12—13 Oktober 2023. Indonesia mendorong partisipan yang hadir menguatkan empat isu penting yang akan dibawa ke World Water Forum ke-10 pada Mei 2024. 

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang juga Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 2024, saat pembukaan The 2nd SCM, Kamis (12/10/2023) di Hotel Intercontinental Bali Resort, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Empat isu tersebut, kata Basuki, pertama, para pemimpin dunia agar berkontribusi melalui kebijakan politik tentang air beserta solusinya. Kedua, Kebijakan yang menyatakan pentingnya air bersih dan sanitasi semua.

“Ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Suistanable Development Goals (SDG)," kata Menteri Basuki melalui keterangan resmi, Sabtu (14/10/2023).

Ketiga adalah mendorong kerja sama internasional dalam Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi atau Integrated Water Resources Management (IWRM) khususnya dalam Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).

"Keempat adalah keterkaitan antara air, pangan, dan energi. Hal ini harus diprioritaskan pada tingkat kebijakan dan harus sejalan dengan kondisi dan kebutuhan nasional yang berbeda-beda," kata Menteri Basuki.

Pertemuan kali ini, lanjutnya, juga harus mendorong kolaborasi antar semua pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam proses politik, tematik, dan regional.

"Kita berkumpul di sini untuk dua tujuan utama, pertama untuk mendiskusikan dan saling mengaitkan proses tematik, regional, dan politik. Selanjutnya merencanakan langkah ke depan termasuk tindakan apa yang akan diambil," ujar Basuki Hadimuljono.

World Water Forum ke-10 yang juga digelar di Bali diharapkan akan menyediakan platform yang bisa mendapatkan hasil yang berorientasi pada tindakan nyata berdasarkan Bandung Sprit, sebuah semangat yang menyerukan rasa solidaritas dan kerja sama antarnegara.

“Atau yang kita sebut sebagai water justice untuk mengatasi tantangan global terkait sektor air,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut, Basuki juga mengungkapkan jika The 2nd SCM turut dihadiri oleh 1.094 orang yang berasal dari 73 negara.

"Bayangkan, baru consultation meeting saja sudah menarik perhatian, apalagi nanti forumnya. Jadi, kami berharap mereka juga sudah yakin akan lebih berhasil. Tapi tidak hanya sukses dalam jumlah partisipan tapi juga usefull bahwa hasil-hasilnya bisa dimanfaatkan ke depan. Harus ada aksi konkret dari forum ini," kata Basuki.

The 2nd SCM dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Prancis, dan Amerika Serikat.

Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Mahendra Jaya menambahkan bahwa masyarakat Bali beserta budayanya siap menyambut perhelatan World Water Forum ke-10.

"Kami tentu sangat senang karena Bali kerap menjadi tuan rumah penyelenggaraan forum-forum berskala nasional maupun internasional. Masyarakat Bali dengan culture-nya yang sangat ramah, tentu kami akan sangat siap, sangat senang menyambut World Water Forum 2024," kata Mahendra Jaya.

World Water Forum merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan dan penanganan masalah air yang diselenggarakan bersama oleh World Water Council dan Pemerintah Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement