REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Persero Pegadaian mencatat laba bersih sebesar Rp3,2 triliun pada kuartal III 2023, tumbuh 35,52 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari capaian tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun.
“Pegadaian mengukir kinerja positif hingga kuartal ketiga tahun 2023,” kata Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Sementara itu, aset tumbuh sebesar 16,33 persen yoy, naik dari Rp 69,4 triliun menjadi Rp 80,7 triliun. Outstanding Loan (OSL) Gross menjadi komponen penyumbang terbesar untuk aset yang tumbuh sebesar 17,28 persen yoy dari Rp 55,9 triliun menjadi Rp 65,6 triliun.
Pertumbuhan kinerja perseroan turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 10,88 persen dari 21,2 juta nasabah pada September 2022 menjadi 23,5 juta nasabah pada September 2023.
Penyaluran pinjaman (omzet) pembiayaan tumbuh 14,81 persen dari Rp 130,6 triliun naik menjadi Rp 150,0 triliun. Menurut Damar, pencapaian tersebut turut dihasilkan dari kinerja Holding Ultra Mikro.
“Melalui holding BUMN Ultra Mikro, Pegadaian berhasil mendorong bisnis pembiayaan mikro lewat produk gadai maupun investasi lewat produk non-gadai,” jelas Damar.
Dia menambahkan, ide Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatukan BRI, Pegadaian dan PNM menjadi Holding Ultra Mikro mampu meningkatkan akselerasi dalam pengembangan UMKM di seluruh Indonesia.
Hal itu termasuk melalui penyaluran pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah dan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) BRI yang dilakukan bersama Pegadaian dan PNM.
Pegadaian juga meluncurkan produk pembiayaan porsi haji, memberikan literasi terkait investasi, hingga memfasilitasi pinjaman konsumtif untuk memberikan lebih banyak fasilitas yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Dengan menetapkan budaya AKHLAK, demi mendukung tercapainya visi perusahaan untuk “Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen Inklusi Keuangan Pilihan Utama Masyarakat”, Pegadaian juga telah melakukan transformasi di bidang sumber daya manusia (SDM) yang menjadi aset penting perusahaan dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.