Senin 09 Oct 2023 15:14 WIB

Jokowi Panggil Sejumlah Menteri Bahas Harga Beras

Sejumlah faktor pendukung pertanian perlu disiapkan jelang musim hujan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo, mendampingi Presiden Joko Widodo menjawab saat panen raya padi di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang,  Sukamadi, Jawa Barat, Ahad (8/10/2023). Dihamparan seluas 760 hektar dengan produktivitas mencapai 8,4 ton / hektar Presiden Jokowi memastikan panen padi tetap berjalan disejumlah lokasi dan produksi padi nasional maksimal meski ditengah ancaman iklim El Nino.
Foto: Dok.Republika
Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo, mendampingi Presiden Joko Widodo menjawab saat panen raya padi di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Sukamadi, Jawa Barat, Ahad (8/10/2023). Dihamparan seluas 760 hektar dengan produktivitas mencapai 8,4 ton / hektar Presiden Jokowi memastikan panen padi tetap berjalan disejumlah lokasi dan produksi padi nasional maksimal meski ditengah ancaman iklim El Nino.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Plt Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/10/2023). Selain itu, hadir pula Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Mendag Zulkifli Hasan.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menggelar rapat terbatas soal stabilitas harga jagung, gula, dan beras. "Mengenai apa ya? Jagung, beras, sama gula. (Stabilisasi harga) jagung, beras sama gula," kata Plt Mentan Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Juga

"Ini kan diundang sama Bapak ya. Kita mau (bahas) jagung gula sama beras," ujarnya.

Ia mengatakan, koordinasi antarlembaga terkait baik dari Bapanas, Kementerian Pertanian, Menteri Perdagangan, dan Menko Perekonomian seharusnya kini menjadi lebih baik. Begitu juga dengan lembaga terkait, termasuk BUMN bidang pangan.

"Ya pokoknya Bapanas, Kementan, Mendag, Menko Perekonomian, kementerian lembaga sekarang harusnya koordinasinya sudah jauh lebih baik. Sama BUMN di bidang pangan," ujarnya.

Arief menjelaskan, berdasarkan informasi dari BMKG hujan akan mulai turun mulai November. Karena itu, sejumlah faktor pendukung pertanian harus disiapkan sehingga produksinya kembali meningkat.

"Kalau stok level Bulog harus di atas 1 juta ton. Gak bisa di bawah," kata Arief.

Ia mengatakan, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan dalam negeri. Karena itu, persiapan produksi pangan harus disiapkan dengan baik, termasuk masalah pupuk.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement