Sabtu 07 Oct 2023 06:46 WIB

Baju Astronaut NASA akan Didesain oleh Prada

Prada akan membawa keahlian di bidang material dan manufaktur ke proyek Moon 2025.

Roket SLS dengan kapsul Orion, bagian dari misi Artemis 1, di Kennedy Space Center di Merritt Island, Florida, AS, 4 November 2022.
Foto: EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHKEVICH
Roket SLS dengan kapsul Orion, bagian dari misi Artemis 1, di Kennedy Space Center di Merritt Island, Florida, AS, 4 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Astronaut NASA akan terbang dengan penuh gaya. Perancang busana mewah Prada membantu merancang pakaian luar angkasa untuk misi Moon 2025.

Rumah mode Italia tersebut akan bekerja merancang pakaian tersebut bersama perusahaan swasta lainnya, Axiom Space. Dalam siaran pers yang dikutip BBC, Jumat (6/10/2023), Axiom mengatakan Prada akan membawa keahlian di bidang material dan manufaktur ke proyek tersebut.

Baca Juga

Seorang astronaut mengatakan kepada BBC, Prada mampu menghadapi tantangan tersebut karena pengalaman desain mereka. Pengalaman itu dibangun tidak hanya di catwalk Milan, tetapi juga melalui keterlibatan Prada dalam kompetisi berlayar America's Cup.

"Prada memiliki banyak pengalaman dengan berbagai jenis kain komposit dan mungkin benar-benar dapat memberikan kontribusi teknis yang nyata pada lapisan luar pakaian antariksa baru," menurut Profesor Jeffrey Hoffman, yang menerbangkan lima misi NASA dan telah melakukan empat kali perjalanan luar angkasa.

Namun, dia mengatakan orang-orang tidak boleh berharap untuk melihat astronaut mengenakan pakaian antariksa paisley atau pola mewah lainnya. Mempertahankan lingkungan termal yang baik adalah hal yang sangat penting bagi astronaut.

"Pakaian antariksa benar-benar seperti miniatur pesawat ruang angkasa. Pakaian tersebut harus memberikan tekanan, oksigen, dan menjaga suhu tetap pada suhu yang wajar," kata Hoffman menambahkan.

Awal tahun ini, Axiom meluncurkan pakaian antariksa, yang dikatakan akan dikenakan pada misi Artemis 3 mendatang. Setelan tersebut memiliki berat 55 kg dan dikatakan lebih cocok untuk pelancong wanita.

Dalam siaran persnya, Artemis dan Prada mengatakan mereka akan menggunakan "teknologi dan desain inovatif" untuk memungkinkan "eksplorasi permukaan bulan yang lebih besar daripada sebelumnya".

Misi Artemis 3, yang menampilkan desain Prada, akan mengikuti misi Artemis 2, yang akan melibatkan penerbangan kapsul mengelilingi bulan pada akhir tahun depan atau awal tahun 2025. Artemis 2 akan menampilkan wanita pertama dan astronaut kulit hitam pertama yang ditugaskan untuk misi bulan - masing-masing Christina Kock dan Victor Glover.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement