Jumat 06 Oct 2023 11:44 WIB

Sederet Alasan Erick Thohir Dinilai Lebih Menjanjikan Jadi Cawapres Dampingi Prabowo

Basis suara Erick lebih merata di seluruh Indonesia dan dari generasi milenial.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir. Erick Thohir dinilai menjadi kandidat cawapres paling menjanjikan mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Foto: Bumn
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir. Erick Thohir dinilai menjadi kandidat cawapres paling menjanjikan mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari sejumlah kandidat bakal calon wakil presiden yang tersedia, menurut Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting (PRC) Rio Prayogo Menteri BUMN Erick Thohir yang lebih menjanjikan untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju dalam Pilpres 2024. Menurut Rio ada sederet alasan mengapa nama Erick lebih menjanjikan dibandingkan kandidat cawapres lainnya.

Rio mengungkapkan pasangan Prabowo-Erick memiliki elektabilitas paling tinggi dari tiga pasangan ketimbang Prabowo disandingkan dengan nama lain seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. “Berdasarkan survei teranyar lembaga kami, Prabowo lebih menjanjikan bersama Erick Thohir, bukan bersama Khofifah, apalagi Airlangga,” kata Rio dalam keterangannya di Jakarta, seperti dinukil dari Antara, Kamis (6/10/2023).

Dia menyebut, berdasarkan survei terbaru PRC, pasangan Prabowo Subianto-Erick Thohir meraih elektabilitas 38,8 persen dalam simulasi tiga pasangan. Di posisi kedua, pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno meraih elektabilitas sebesar 31,9 persen, disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,5 persen.

“Dalam simulasi tujuh nama cawapres, Erick Thohir meraih elektabilitas 16,8 persen. Elektabilitas Ridwan Kamil sebesar 16,4 persen, dan Muhaimin Iskandar sebesar 15,4 persen. Berikutnya, Sandiaga Uno (12,6 persen), Gibran Rakabuming Raka (10,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (10 persen), dan Airlangga Hartarto (1,2 persen),” tuturnya.

Khofifah Indar Parawansa, kata Rio, hanya berbasis di Jawa Timur (Jatim), sedangkan Erick Thohir kuat di Jawa Timur dengan menjadi salah satu representasi Nahdlatul Ulama (NU). Suara Erick Thohir pun menurut Rio lebih merata di seluruh Indonesia, khususnya di luar Jawa dan tidak sebatas dari kalangan tertentu saja.

“Untuk Airlangga, jelas jauh tidak bisa dibandingkan,” ucapnya.

Kelebihan Erick Thohir yang lain menurut Rio adalah Ketua Umum PSSI itu bisa merambah basis suara yang belum dimiliki Prabowo Subianto, yakni generasi millenial, khususnya masyarakat sepak bola, sebab aktif dalam dunia sepak bola. Misalnya, dengan pernah menjadi Presiden Inter Milan dan posisinya saat ini sebagai Ketua Umum PSSI.

"Ini semua memperkuat modal sosial dan kekuatannya sebagai tokoh berpengaruh," tegas Rio.

Erick menurut Rio juga menguatkan Prabowo dari narasi dan isu perbaikan ekonomi, karena memiliki pengalaman panjang di bidang ekonomi. "Saat ini menjadi Menteri BUMN dan Ketua masyarakat Ekonomi Syariah,” tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement