Jumat 06 Oct 2023 11:33 WIB

5 BUMN Tembus Perusahaan Terbesar Dunia Forbes, Erick Thohir Singgung Peran Anak Muda

Erick menaruh harapan besar dengan generasi muda di BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perusahaan-perusahaan milik negara mempunyai kemampuan untuk menjadi pemain global. (ilustrasii)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perusahaan-perusahaan milik negara mempunyai kemampuan untuk menjadi pemain global. (ilustrasii)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perusahaan-perusahaan milik negara mempunyai kemampuan untuk menjadi pemain global. Di tengah era pasar terbuka, Erick terus mendorong BUMN berani bersaing di pasar global. 

"Kami sudah membuktikan lima emiten BUMN masuk dalam daftar perusahaan terbesar dunia versi Forbes," ujar Erick melalui akun Instagram, pada Jumat (6/10/2023). 

Baca Juga

Erick meminta BUMN tak berpuas diri dengan pencapaian tersebut lantaran tantangan ke depan akan semakin berat. Erick menyampaikan peningkatan daya saing BUMN tentu memerlukan kerja keras, komitmen, dan konsistensi. 

Erick menaruh harapan besar dengan generasi muda di BUMN untuk terus menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan. Pria yang disebut-sebut akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) itu menekankan pentingnya sebuah proses yang benar untuk mewujudkan tata kelola dan kinerja BUMN yang baik. 

"Saya berharap anak-anak muda mampu membuat perusahaan-perusahaan BUMN semakin mendunia, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menyejahterakan masyarakat. Bismillah bisa," kata Erick.

Sebelumnya, delapan perusahaan Indonesia masuk dalam daftar perusahaan terbesar dunia yang dirilis The Forbes Global 2000 pada pertengahan tahun ini. Lima dari delapan perusahaan Indonesia merupakan BUMN yang terdiri atas BRI, Bank Mandiri, Telkom, BNI, dan Garuda Indonesia.

Pemeringkatan berdasarkan penjualan, laba, aset dan nilai pasar serta menggunakan data keuangan 12 bulan terakhir yang tersedia hingga 5 Mei 2023 untuk menghitung faktor yang digunakan dalam peringkatnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement