REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan upaya bersih-bersih tak hanya berhenti pada empat dana pensiun (dapen) BUMN. Erick menyampaikan, empat Dapen BUMN dari PT Angkasa Pura I, PTPN, Perhutani, dan RNI atau ID Food merupakan tahap awal dari upaya membongkar indikasi korupsi di seluruh Dapen BUMN.
"Bersama Kejaksaan Agung dan BPKP, kami akan membongkar korupsi dana pensiun BUMN hingga tuntas," ujar Erick melalui akun Instagram, @erickthohir pada Kamis (5/10/2023).
Erick menyampaikan memperbaiki pengelolaan dapen merupakan fokus utama program bersih-bersih BUMN saat ini. Erick tak ingin kinerja apik BUMN dalam beberapa tahun terakhir nantinya justru tidak bisa dirasakan oleh para pekerja saat memasuki masa pensiun.
"Kalau ingin menunda lebih gampang kok, tapi ini tanggung jawab moral karena BUMN lagi bagus, jangan sampai kemudian hari ada isu-isu. Ini bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan para pensiunan BUMN bisa menikmati hasil jerih payah mereka bekerja selama puluhan tahun," ucap ketum PSSI ini.
Erick menyampaikan tim Kementerian BUMN saat ini tengah melanjutkan proses audit kepada tujuh Dapen BUMN yang juga terindikasi adanya fraud. Erick menyampaikan hasil audit ini nantinya akan diserahkan kepada BPKP pada dua pekan ke depan untuk kemudian diserahkan oleh Kejaksaan Agung.
"Prinsipnya, dana ini harus dikelola dengan baik dengan orang dan sistem yang baik. Melakukan sesuatu perubahan perlu ada yang namanya kepimpinan dan sistem," kata Erick.