Rabu 04 Oct 2023 14:14 WIB

Proyeksi Impor Beras Hingga Desember Mencapai 2,9 Juta Ton

Realisasi penyaluran beras oleh Bulog sudah mencapai 1,6 juta ton.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso saat kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso saat kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, total proyeksi impor beras hingga Desember mendatang mencapai 2,9 juta ton. Namun, 500 ribu ton di antaranya merupakan beras khusus bukan yang termasuk alokasi Bulog.

"Beras medium yang miliknya Bulog ini dikunci rapat dan hanya untuk intervensi pasar saja termasuk juga untuk program pemerintah dan penanganan bencana," kata Arief di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (4/10/2023).

Baca Juga

Soal tahun depan, Arief mengatakan sesuai arahan pemerintah jika memang stok masih mencukupi tidak akan dilakukan impor beras tambahan. Menurut dia, ada neraca komoditas yang menghitung jelas persoalan kebutuhan beras ini.

"Pak ET (Menteri BUMN Erick Thohir) sudah sampaikan kalau produksinya cukup, kita tidak perlu impor. Kita harus hitung sama-sama, jadi neraca komoditas kita update selalu setiap sebulan sekali," ujar Arief.

Namun, kata Arief perihal stok memang harus saling dicek dan dipantau. Sebab, ketersediaan stok pangan tidak boleh terputus. Realisasi penyaluran beras oleh Bulog sudah mencapai 1,6 juta ton. Sedangkan tahun lalu hanya 900 ribu ton. 

"Saat ini masih ada stok 1,7 juta ton dan kita sedang siapkan lagi 1,5 juta ton. Jadi, ini sebetulnya aman dan semua sudah mengerjakan fungsinya dengan baik," kata Arief menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement