REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Beberapa pembuat mobil Jepang beranggapan mobil hybrid merupakan transisi bagi konsumen sebelum memiliki mobil listrik (EV). Tapi kenyataannya anggapan tersebut kurang tepat.
Karena faktanya banyak konsumen yang membeli mobil listrik bukan pemilik mobil hybrid atau sebelumnya pernah memiliki mobil hybrid. “Pembeli-pembeli mobil listrik Hyundai bukan yang sebelumnya pemilik mobil hybrid,” kata Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto dalam perbincangan dengan sejumlah media akhir pekan lalu.
Frans mengetahui data tersebut setelah Hyundai mengajukan pertanyaan kepada sejumlah konsumen pembeli mobil listrik produksi otomotif asal Korea Selatan tersebut. “Data yang kami temukan juga bila sebelumnya mereka tak pernah memiliki mobil listrik maka mereka membeli Hyundai Ioniq 5 dibandingkan Ioniq 6,” kata Frans.
Menurut Frans konsumen baru mobil listrik akan memilih mobil listrik yang lebih murah. Karena Ioniq 5 dipasarkan dengan harga Rp 700 jutaan, konsumen baru mobil listrik Hyundai lebih memilih Ioniq 5 dibandingkan Ioniq 6 yang ditawarkan dengan harga di atas Rp 1 miliar. “Beberapa pembeli Hyundai Ioniq 6 adalah mereka yang sebelumnya pernah memiliki Ioniq 5,” ujarnya lagi.