Ahad 01 Oct 2023 09:58 WIB

Produktivitas Petani Tebu Naik 9 Persen melalui Program Makmur

Makmur merupakan program close loop pertanian hasil kolaborasi bersama sejumlah BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah terus mendorong peningkatan produktivitas gula dalam rangka mewujudkan swasembada gula nasional.
Foto:

"Realisasi tanam tebu ID FOOD sampai 21 September 2023 meningkat atau sudah melampaui realisasi tanam tahun 2022 sebesar 12.691 hektare," ujar Frans.

Menurut Frans, program Makmur telah memberikan impact dan manfaat positif bagi produktivitas dan pendapatan mitra petani tebu. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan produktivitas sebelum dan sesudah penerapan Makmur, di mana hasil demplot PT PG Rajawali I dan Petro kimia Gresik menunjukkan kenaikan produktivitas 9,4 persen, dari 1.024 kuintal (ku)/Ha menjadi 1.120 ku per hektare. Dari sisi pendapatan, hasil demplot juga berkontribusi pada kenaikan pendapatan sebesar 9,4 persen atau dari Rp 96 juta per hektare menjadi Rp 105 juta per hektare.

"Diharapkan, kehadiran program ini secara bertahap menumbuhkan kepercayaan dan minat masyarakat menanam tebu," kata Frans.

Frans menjelaskan, dalam sinergi program Makmur ini, ID FOOD melalui anak perusahaannya yang bergerak di industri gula berperan sebagai pengawas dan pendamping proses budidaya tebu serta off taker hasil panen. Selain itu, ID FOOD juga melakukan kerja sama dengan asosiasi dan koperasi sebagai wadah bagi kelompok tani, serta sektor perbankan untuk aspek pendanaan.

Sedangkan, Pupuk Indonesia melalui Petro Kimia Gresik melakukan penyediaan pupuk berkualitas serta kegiatan lainnya, seperti analisis tanah, konsultasi teknologi pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, serta sosialisasi pemupukan berimbang.

Frans mengungkapkan, program ini akan terus dikawal dan ditingkatkan skalanya. Pada 2023 ini luas tanam tebu Makmur secara nasional ditargetkan sebesar 112.631 hektare. Jumlah ini menjadi yang tertinggi dibandingkan komoditas lain seperti padi, jagung, kelapa sawit, dan kopi. 

“Program ini merupakan bentuk close loop industri gula yang mengintegrasikan rantai pasok dari hulu sampai hilir. Kami optimis, terus tumbuhnya pelaksanaan program Makmur di sektor industri gula dapat mendukung penguatan ekosistem gula nasional. Hal ini sebagai bentuk dukungan BUMN terhadap percepatan swasembada gula nasional serta untuk mewujudkan inklusivitas petani tebu,” kata Frans.

Makmur merupakan program close loop pertanian hasil kolaborasi bersama sejumlah BUMN. Sejak 2021 program Makmur telah dijalankan di 24 provinsi dan 229 kabupaten meliputi 5 komoditas, yaitu padi, tebu, jagung, kelapa sawit, dan kopi. Sejak 2021 sampai berjalan, program ini telah berhasil merealisasikan areal tanam seluas 518.932 hektare dan menggandeng 257.627 petani.

Komoditas dengan luas tanam paling tinggi adalah padi dengan luas tanam 180.186 hektare, disusul kelapa sawit 139.442 hektare, tebu 124.751 hektare, jagung 66.689 hektare, dan kopi 7.863 hektare.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement