Sabtu 30 Sep 2023 18:26 WIB

Ekspor Lampaui 3 Miliar Dolar AS, Industri Perhiasan Perluas Pasar

Marketshare ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,2 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pedagang melayani pembeli perhiasan (ilustrasi).
Foto: Antara/Rahmad
Pedagang melayani pembeli perhiasan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri perhiasan dalam negeri agar dapat memaksimalkan potensi pasar di domestik maupun global. Demi mendukung kinerja perekonomian nasional, Kemenperin aktif mendorong perluasan akses pasar industri perhiasan dengan memberikan fasilitasi pameran di dalam dan luar negeri.

Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin pun berpartisipasi pada perhelatan Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2023. Mereka memfasilitasi 20 pelaku industri perhiasan untuk menampilkan berbagai produk unggulannya di ajang tersebut.

Baca Juga

Pameran yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesia (APEPI) ini dilaksanakan pada 28 September-1 Oktober 2023 di Ballroom Shangri-La Hotel, Surabaya. Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menyampaikan, saat ini produk perhiasan dalam negeri sudah mampu berdaya saing di kancah global.

Hal itu, kata dia, ditandai dari nilai ekspor perhiasan dan barang berharga pada periode Januari-Juli 2023 sebesar 3,1 miliar dolar AS. Sementara, neraca perdagangan untuk komoditi tersebut masih surplus sebesar 3 miliar dolar AS.

“Adapun negara utama tujuan ekspor perhiasan dari Indonesia, antara lain ke Singapura, Amerika Serikat, Swiss, Yordania, dan Uni Emirat Arab,” tuturnya.

Sementara, marketshare ekspor perhiasan dan barang berharga Indonesia ke dunia pada 2022 mencapai 1,6 persen atau menempati urutan ke–17 dari seluruh negara eksportir produk perhiasan dan barang berharga.

Marketshare ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,2 persen. Ini menunjukkan, industri perhiasan Indonesia masih memiliki peluang untuk terus tumbuh dan berkembang dalam meningkatkan pangsa pasarnya,” jelas dia.

Reni mengemukakan, di era globalisasi dan perkembangan teknologi serta persaingan yang semakin ketat, Kemenperin saat ini fokus memacu kinerja industri, termasuk sektor industri perhiasan. “Sebab, sebagai salah satu sektor industri yang menjadi andalan perekonomian nasional, industri perhiasan juga dituntut untuk memiliki nilai tambah dan berdaya saing yang tinggi,” tuturnya.

Dirjen IKMA pun menyampaikan apresiasinya ke Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) yang secara kontinyu menyelenggarakan pameran perhiasan baik yang berskala nasional maupun internasional. Penyelenggaraan pameran itu dinilai menjadi salah satu upaya memperluas akses pemasaran produk perhiasan.

Harapannya, dapat mendukung pertumbuhan industri perhiasan di dalam negeri. "Semoga pameran ini dapat menjadi platform untuk membangun jaringan bisnis yang kuat, berbagi pengetahuan, dan mempromosikan produk perhiasan Indonesia ke tingkat internasional," tutur Reni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement