Sabtu 30 Sep 2023 17:16 WIB

Program Makmur Berhasil, Produktivitas Tebu Naik Sembilan Persen

Program Makmur di PG Krebet Baru terealisasi 9.307 hektare, melibatkan 10.967 petani.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Erik Purnama Putra
PT Pupuk Indonesia bersama ID Food melakukan panen raya perdana tebu dalam program Makmur di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (16/8/2022).
Foto: Republika/Dedy Darmawan
PT Pupuk Indonesia bersama ID Food melakukan panen raya perdana tebu dalam program Makmur di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (16/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN pangan, ID Food mencatat peningkatan produktivitas tebu di petani sebesar sembilan persen melalui program Makmur. Adapun program itu merupakan pendampingan bagi para petani dari hulu ke hilir dari permodalan, pembudidayaan, hingga pemasaran.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan, menjelaskan, program Makmur bertujuan untuk mendukung peningkatan produktivitas petani tebu dan mengintegrasikan proses bisnis gula dari hulu hingga hilir. Dia pun menyinggung program tanam tebu hasil kolaborasi ID Food dan Pupuk Indonesia pada Jumat (29/9/2023).

"Kegiatan tersebut merupakan hasil dari pendampingan petani binaan program Makmur di lingkup PT PG Rajawali I unit Pabrik Gula (PG) Krebet Baru Malang. Sampai dengan Agustus 2023, luas lahan program Makmur di PG Krebet Baru telah terealisasi seluas 9.307 hektare dan melibatkan 10.967 petani," kata Frans di Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Dia menjelaskan, dalam program itu, ID Food melalui anak perusahaannya PT PG Rajawali I dan Pupuk Indonesia melalui PT Petro Kimia Gresik bersinergi melakukan pendampingan penanaman tebu di wilayah di Jawa Timur (Jatim). Dia menyebut, total pendampingan budidaya tebu di Jatim di lahan seluas 12.960 hektare dengan partisipasi 11.820 petani.

Sedangkan penanaman tebu dilakukan di lokasi yang merupakan lingkup dari PT PG Rajawali I yaitu PG Rejo Agung Baru di Madiun dan PG Krebet Baru di Kabupaten Malang, serta PG Candi Baru di Sidoarjo. Menurut Frans, skala paling besar dijalankan di PG Krebet Baru.

"Sedangkan untuk PG Rejo Agung Madiun, luas tanam telah terealisasi seluas 3.402 hektare dengan partisipasi petani sebanyak 828 orang dan di PG Candi Baru Sidoarjo telah dilaksanakan di lahan seluas 251 hektare melibatkan 25 petani," kata Frans.

Secara keseluruhan untuk komoditas tebu, sambung dia, sejak Januari sampai 21 September 2023, ID Food telah merealisasikan tanam seluas 19.049 hektare. Jumlah tersebut merupakan penggabungan dari realisasi di wilayah Jawa Barat (Jabar) dan Jatim. "Sudah melampaui realisasi tanam tahun 2022 sebesar 12.691 hektare," terangnya.

Menurut Frans, program Makmur memberikan dampak positif bagi produktivitas dan pendapatan mitra petani tebu. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan produktivitas hasil demplot PT PG Rajawali I dan Petrokimia Gresik menunjukkan kenaikan produktivitas 9,4 persen dari 1.024 kuintal per hektare menjadi 1.120 kuintal per hektare.

Dari sisi pendapatan, lanjut dia, hasil demplot juga berkontribusi pada kenaikan pendapatan sebesar 9,4 persen atau dari Rp 96 juta per hektare menjadi Rp 105 juta per hektare. Frans mengungkapkan, program itu akan terus dikawal dan ditingkatkan skalanya.

Pada 2023, kata dia, luas tanam tebu Makmur secara nasional ditargetkan sebesar 112.631 hektare. Jumlah itu menjadi yang tertinggi dibandingkan komoditas lain seperti padi, jagung, kelapa sawit, dan kopi. "Sejak tahun 2021 program Makmur telah dijalankan di 24 provinsi dan 229 kabupaten meliputi lima komoditas, yaitu padi, tebu, jagung, kelapa sawit, dan kopi," kata Frans.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement