Kamis 28 Sep 2023 19:58 WIB

Kemenparekraf: QRIS Antarnegara Mudahkan Wisman Bertransaksi

QRIS antarnegara akan mendukung pengembangan UMKM dan sektor pariwisata.

Pengunjung melakukan transaksi pembayaran berbasis digital dengan pedagang pantai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Sabtu (11/7/2020).
Foto: ANTARA /FIKRI YUSUF
Pengunjung melakukan transaksi pembayaran berbasis digital dengan pedagang pantai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Sabtu (11/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan penerapan Quick Response Code Indonesian Standard  (QRIS) antarnegara akan memberikan kemudahan bagi wisatawan mancanegara untuk bertransaksi.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam di Batam, Kamis (28/9/2023), mengatakan, penerapan QRIS antarnegara saat ini bisa dilakukan di dua negara tetangga, yaitu Malaysia dan Thailand. "Dengan adanya pemanfaatan oleh berbagai negara interoperabilitas antarnegara terutama dengan Thailand dan Malaysia ini bisa mendukung pengembangan terutama untuk UMKM dan sektor pariwisata," kata Neil.

Baca Juga

Ia menyampaikan dengan hadirnya penerapan QRIS antarnegara juga diharapkan produk UMKM dalam negeri semakin banyak terjual. "Karena kalau mudah ya, belanja juga semakin mudah. Ini kita harapkan produk-produk dari pariwisata maupun UMKM menjadi lebih banyak terjual dan digunakan oleh para wisman," ujar dia.

Hingga saat ini penggunaan QRIS di Indonesia telah mencapai 38 juta pengguna. Menurut Niel, hal itu bermula pada saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia hingga memaksa masyarakat  bertransformasi ke era digital, salah satunya dalam bertransaksi.

"Karena ini ini juga dampak dari pandemi yang kemarin, di mana kebersihan menjadi salah satu alasan yang akhirnya orang sering cuci tangan, dan uang adalah yang sering dipegang," kata dia.

Selain itu, dengan penerapan QRIS juga menjadi salah satu upaya dalam memberikan pencatatan keuangan bisa digunakan untuk mengembangkan ekonomi lebih lanjut. "Jadi kita tahu orang sekarang senangnya belanja apa, itu kita bisa kembalikan ke para UMKM agar mereka bisa mengembangkan produk mereka," kata Niel.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement