REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para investor migas dalam dan luar negeri serta pemangku kepentingan terkait tengah berkumpul di Bali dalam gelaran keempat International Convention Indonesia Upstream Oil & gas 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.
Dalam pembukaan konvensi, hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menyampaikan pidato dan ulasan perkembangan ekonomi Indonesia pascakrisis pandemi Covid-19 sejak 2020.
Ia pun mengajak agar para investor tak sekadar datang untuk mengikuti rangkaian acara. Namun turut berbelanja di Bali maupun destinasi wisata lainnya yang kini dalam proses pemulihan setelah diterpa oleh pembatasan aktivitas wisata.
“Saya harap, Anda semua tidak datang untuk menghabiskan waktu di ruang yang gelap ini. Anda harus pergi keluar dan melihat sinar matahari, habiskan waktu Anda melihat pantai dan habiskan uang Anda di Indonesia,” kata Sri dalam pembukaan konvensi, Rabu (20/9/2023).
Dirinya mengaku senang, karena melihat aktivitas ekonomi Bali yang mengandalkan pariwisata semakin bergeliat. Hotel-hotel yang berbulan-bulan mulai terisi seiring banyaknya kegiatan pertemuan maupun kedatangan wisatawan. Begitu pula dengan restoran dan transportasi yang mulai ramai mendapatkan konsumen.
“Senang sekali melihat anda semua datang kesini, terutama pemulihan perekonomian Bali, khususnya sektor perhotelan dan lainnya. Anda bisa lihat di sini dua atau tiga tahun lalu hotel ini kosong,” ujarnya.
Kepada para investor, ia meyakinkan Indonesia juga berhasil dalam mengelola tekanan inflasi global pasca pandemi yang naik seiring pemulihan ekonomi. Ia menyebut, tak semua negara berhasil melalui laju inflasi bahkan negara maju. Namun Indonesia dengan berbagai tantangan mampu mengelola dan menjaga laju inflasi.
“Tapi, kita harus tetap berhati-hati,” ujarnya.
Ke depan, Sri mengatakan, permintaan domestik masih akan menjadi penopang perekonomian Indonesia. Laju ekonomi nasional akan semakin diperkuat seiring masuknya tahun politik 2024. Di mana, akan banyak partai-partai politik mengeluarkan dana besar-besaran untuk berkampanye di tengah masyarakat.
“Kami melihat saat ini partai politik dan politisi mulai habiskan uang mereka untuk berkampanye, ini bagus untuk ekonomi Indonesia,” kata Sri.