Sabtu 16 Sep 2023 19:40 WIB

KLHK Sebut Indonesia Punya Hutan yang Potensial untuk Biomassa

Listrik biomassa dari kayu sebagai pengganti batu bara lebih ramah lingkungan.

PLTU yang mulai mengganti batu bara dengan wood pellet secara bertahap (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmat Hadi Sucipto
PLTU yang mulai mengganti batu bara dengan wood pellet secara bertahap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan Indonesia memiliki sumber daya hutan yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan sektor energi hijau berbasis biomassa.

"Indonesia mempunyai luas hutan sekitar 126 juta hektare yang dibagi menjadi kawasan hutan produksi, hutan lindung, dan hutan konservasi. Ini sangat potensial untuk biomassa, karena jumlahnya sangat besar," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK, Agus Justianto di Jakarta.

Baca Juga

Agus menuturkan sumber daya alam saat ini telah menjadi solusi untuk pengendalian perubahan iklim global. Setrum biomassa yang memanfaatkan kayu sebagai pengganti batu bara dipandang lebih ramah lingkungan, karena mengeluarkan emisi lebih sedikit ketimbang batu bara.

Menurutnya, angka kebutuhan energi biomassa berbasis kayu ditargetkan sekitar 60 juta ton per tahun. KLHK mendukung program pemanfaatan biomassa dengan mempromosikan hutan tanaman untuk pengembangan energi dan mengoptimalkan limbah kayu dari hutan dan industri kayu.

Skema multi usaha kehutanan yang diluncurkan oleh KLHK memudahkan pemegang izin untuk melakukan kegiatan tidak hanya untuk penebangan hutan alam atau hutan tanaman, tetapi juga untuk hutan tanaman energi.

"Kami mendorong biomassa karena Indonesia mempunyai sumber daya hutan yang luar biasa," kata Agus.

Agus berharap potensi hutan yang dimiliki oleh Indonesia tidak hanya untuk kepentingan domestik, tetapi juga ekspor. Produk biomassa berbasis kayu yang sudah diolah menjadi pelet kayu diminati oleh negara-negara empat musim, karena mereka membutuhkan bahan bakar untuk menghangatkan suhu saat musim dingin berlangsung.

"Mereka sangat membutuhkan wood pellet, ini juga investasi sudah cukup besar. Intinya, kami siap mendorong biomassa sebagai energi baru terbarukan ke depan," kata Agus.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement