Kamis 14 Sep 2023 14:49 WIB

Harga Minyak Dunia Naik Hingga Picu Inflasi, Pertamina Amankan Pasokan 

Harga minyak mentah Indonesia pada Agustus 2023 naik jadi 82,59 dolar AS per barel.

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Friska Yolandha
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan di SPBU Pertamina Bandung. PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mendukung upaya Pemerintah menjaga tingkat inflasi, dengan menjamin pasokan BBM.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan di SPBU Pertamina Bandung. PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mendukung upaya Pemerintah menjaga tingkat inflasi, dengan menjamin pasokan BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mendukung upaya pemerintah menjaga tingkat inflasi, dengan menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) hingga liquefied petroleum gas (LPG) di Indonesia. Pertamina mengatakan, perseroan menerapkan strategi dengan menjaga suplai hulu dan hilir migas, keandalan infrastruktur, serta memenuhi pasokan stok, baik minyak mentah maupun produk migas.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melalui keterangan tertulisnya diterima Republika.co.id, Kamis (14/9/2023), menjelaskan, dengan upaya tersebut, Pertamina dapat menjaga kestabilan harga produknya, terutama BBM dan LPG yang merupakan produk hilir migas yang berpengaruh terhadap inflasi. 

Baca Juga

“Pertamina akan terus memonitor pasokan BBM dan LPG, terutama subsidi, agar tetap aman dan tepat sasaran. Salah satunya dengan menjaga dari sisi suplai. Karena jika suplai berkurang maka dapat terjadi kenaikan harga di pasar,” ujar Nicke.

Nicke menambahkan, upaya Pertamina dalam menjaga suplai ini tidak hanya pada hilir migas atau produk saja. Namun, secara terintegrasi, dari hulu hingga ke hilir. 

Produksi hulu dari lapangan-lapangan Pertamina harus terjaga agar suplai minyak mentah (crude) untuk kilang cukup sehingga kilang mampu memproduksi produk BBM dan turunannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

Adapun untuk memastikan suplai dan stok tersebut, Nicke mengatakan, Pertamina memanfaatkan teknologi digital yang dapat memberikan data dan informasi stok secara real time dari seluruh infrastuktur distribusi energi. Dengan teknologi tersebut, Pertamina dapat memastikan kecukupan stoknya di berbagai wilayah di Indonesia. 

“Kami memiliki Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center untuk memonitor semua stok baik dari kilang, kemudian yang ada di kapal hingga di SPBU. Kami jaga supaya tidak terjadi kelangkaan,” ujar Nicke.  

Ia menambahkan, Pertamina juga telah melakukan digitalisasi di SPBU dan melakukan pendaftaran Subsidi Tepat sehingga distribusi BBM subsidi relatif bisa dikendalikan dan dimonitor dengan baik.

Sejalan dengan regulasi Pemerintah dalam memastikan subsidi tepat sasaran, Pertamina juga tengah melakukan pendaftaran masyarakat yang berhak mendapatkan LPG 3 kg subsidi.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan rata-rata harga Indonesia Crude Price (ICP) atau minyak mentah Indonesia pada Agustus 2023 mengalami kenaikan menjadi sebesar 82,59 dolar AS per barel. Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 7,53 dolar AS per barel jika dibandingkan dengan ICP Juli di angka 75,06 dolar AS per barel.

Penetapan ICP Agustus....

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement