Senin 11 Sep 2023 19:38 WIB

BUMN Salurkan Bantuan Pangan, Erick: Pemerintah Harus Hadir

Perum Bulog mendapatkan penugasan menyalurkan bantuan beras kepada 21,3 juta KPM.

Rep: Muhammad Nursyamsi  / Red: Gita Amanda
Presiden Jokowi saat meninjau persediaan beras di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga, Kabupaten Bogor, pada Senin (11/9/2023).
Foto: Dok Rusman/ Biro Pers Sekretaria
Presiden Jokowi saat meninjau persediaan beras di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga, Kabupaten Bogor, pada Senin (11/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan BUMN mendistribusikan bantuan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan per hari ini. Erick mengatakan hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membantu masyarakat. 

"Ini kan memang sesuai arahan Bapak Presiden bahwa pemerintah harus hadir," ujar Erick usai meninjau stok beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (11/9/2023).

Baca Juga

Erick mengatakan Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk menyalurkan bantuan beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. "Ini program bantuan pangan kepada 21,3 juta KPM di 38 provinsi, jadi sudah luas," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut. 

Kemudian, lanjut Erick, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food bertugas menyalurkan bantuan daging ayam dan telur kepada 1,45 juta keluarga rawan stunting (KRS) di tujuh provinsi yang meliputi Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Banten, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ditambah lagi program stunting di mana ada 1 kg daging ayam dan telur dari ID Food. Jadi satunya Bulog, satunya ID Food," kata Erick. 

Dalam meninjau Gudang Bulog di Kelapa Gading, Erick ditemani Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. Erick memastikan Bulog masih memiliki ketersediaan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Stok aman ya Pak, 1,6 juta (ton)," tanya Erick kepada Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement