REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan salah satu dampak El Nino membuat produksi beras nasional berkurang 5 persen. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stok dan harga beras sehingga bisa tetap terjangkau ke masyarakat.
“El Nino di tahun ini menjadi fenomena global yang memengaruhi produksi pangan. Namun sesuai arahan Bapak Presiden untuk memastikan stok pangan nasional bagi masyarakat dapat senantiasa aman dan cukup,” kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi di Gudang Bulog, Senin (11/9/2023).
NFA dan Bulog akan berkomitmen siapkan stok hingga tahun mendatang, khususnya sampai Februari dan April 2024. Hal itu karena ada Pemilu dan Idul Fitri.
Stok beras pemerintah saat ini mencapai 1,6 juta ton. Stok yang ada di Bulog tersebut akan digunakan untuk penyaluran bantuan pangan, juga untuk langkah intervensi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sampai saat ini, total penyaluran baik untuk bantuan pangan maupun untuk SPHP mencapai 1,45 juta ton.
“Kita apresiasi terhadap kerja keras Bulog yang pada tahun ini berhasil menyiapkan dan mengelola CBP dengan stok secured mencapai 1,6 juta ton dan nantinya masih akan ada stok masuk sebanyak 400 ribu ton. Dalam kondisi apapun, kita harus punya stok CBP yang mumpuni dan untuk pemenuhan stok tersebut, prioritasnya berasal dari ketersediaan produksi dalam negeri,” ujar Arief.
Lebih lanjut, Arief mengimbau masyarakat agar tidak khawatir berlebihan kekurangan stok beras di Tanah Air. Masyarakat pun tetap tenang dikarenakan pemerintah memastikan stok beras nasional tersedia, aman, dan cukup.
“Pemerintah meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena stok beras kita tersedia, aman, dan cukup. Mari kita selalu terapkan belanja bijak. Ini dapat menjadi kontribusi bersama dalam menjaga ketahanan pangan. Dengan berbelanja sesuai kebutuhan, akan menjaga tren demand dan harga tidak akan bergejolak di pasar,” pinta Arief.