Senin 11 Sep 2023 11:18 WIB

Kinerja Penjualan Eceran Agustus 2023 Diperkirakan Tetap Kuat

Kuatnya kinerja penjualan eceran itu didorong subkelompok sandang yang meningkat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Pengunjung melakukan transaksi secara digital setelah dibukanya toko digital Scan and Go di CBD Ciledug, Tangerang, Banten, Rabu (8/3/2023) (ilustrasi).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pengunjung melakukan transaksi secara digital setelah dibukanya toko digital Scan and Go di CBD Ciledug, Tangerang, Banten, Rabu (8/3/2023) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei penjualan eceran Agustus 2023. Dalam laporan tersebut, kinerja penjualan eceran secara tahunan diprakirakan tetap kuat pada Agustus 2023. 

"Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2023 sebesar 204,4, atau tumbuh positif sebesar 1,3 persen secara tahunan," kata Direktur Eksekutip Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tulis, Senin (11/9/2023). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh subkelompok sandang yang meningkat. Selain itu juga perbaikan Kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga lainnya, barang lainnya, serta suku cadang dan aksesori. 

Secara bulanan, Erwin menyebut, penjualan eceran diprakirakan tumbuh positif sebesar 0,5 persen. "Ini lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 8,8 perseb secara bulanan," ucap Erwin. 

Dia menuturkan, perkembangan tersebut terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta suku cadang dan akeseori yang meningkat. Begitu juga dengan perlengkapan rumah tangga lainnya yang tetap kuat sejalan dengan kenaikan permintaan berkenaan dengan acara tahunan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada Juli 2023, IPR tercatat sebesar 203,3 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 1,6 persen secara tahunan. "Perkembangan ini didukung oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang yang tetap tumbuh positif," kata Erwin. 

Secara bulanan, Erwin mengatakan, penjualan eceran mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 8,8 persen secara bulanan, terutama dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami kontraksi. Selain itu juga kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang tumbuh melambat sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat setelah periode liburan sekolah dan cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 1444 H.

Dari sisi harga, Erwin mengungkapkan, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Oktober 2023 dan Januari 2024 meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2023 dan Januari 2024 sesuai pola musiman, masing-masing tercatat sebesar 118,7 dan 134,0, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang sebesar 115,9 dan 130,0.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement