Jumat 08 Sep 2023 22:37 WIB

Wapres: Butuh Penanganan Serius Atasi Pendapatan yang tidak Merata

Penyelesaian persoalan tersebut merupakan pilihan politis yang mesti dilakukan.

Wapres RI, KH Maruf Amin
Foto: Setwapres RI
Wapres RI, KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan butuh penanganan yang serius oleh pengambil kebijakan dan pelaku bisnis di dunia untuk mengatasi ketidakmerataan pendapatan masyarakat.

"Distribusi kekayaan dan pendapatan yang tidak merata telah menjadi pandemi global yang membutuhkan penanganan serius dari para pemimpin politik dan bisnis," kata Wapres RI Ma'ruf Amin di Padang, Jumat (8/9/2023).

Baca Juga

Hal tersebut disampaikan Wapres RI di sela-sela kegiatan World Islamic Entrepreneur Summit (WIES) 2023 yang dilaksanakan di Kota Padang, Sumatra Barat.

Menurut dia, penyelesaian persoalan tersebut merupakan pilihan politis yang mesti dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuannya agar pembangunan yang inklusif, berkelanjutan dan berkeadilan dapat terwujud.

Lanskap perekonomian dunia selama dua dekade terakhir diyakini turut memperparah jurang ketimpangan di masyarakat. Oleh sebab itu, Wapres mengajak negara-negara berkembang untuk mengoptimalkan kesempatan ada.

"Kita tidak bisa menutup mata terhadap persoalan global yang semakin memburuk yaitu masalah ketimpangan, baik di dalam negara maupun antarnegara," kata Wapres.

Khusus di Tanah Air, Wapres menilai peningkatan kuantitas maupun kualitas wirausaha penting untuk terus dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, sektor tersebut dinilai menjadi kunci penggerak kemajuan yang berkeadilan.

"Namun, kualitas tidak boleh dinomorduakan dari kuantitas. Karakter wirausaha yaitu yang al-amin yang dapat dipercaya mesti diasah sebagaimana suri teladan Nabi Muhammad SAW," kata dia mengingatkan.

Di samping itu, digitalisasi menuntut dunia usaha untuk terus meningkatkan kapasitas, memanfaatkan perkembangan teknologi serta adaptif dan kreatif dalam menciptakan produk dan layanan yang mengusung kebaikan.

Menurutnya, wirausaha yang berkarakter sekaligus jeli melihat peluang dan gigih mengatasi tantangan akan menggerakkan pembangunan ekonomi yang inklusif, adil dan berkelanjutan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement