Selasa 05 Sep 2023 14:31 WIB

Kabut Asap Ganggu Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Tujuh penerbangan pada Selasa pagi mengalami keterlambatan akibat kabut asap.

Seorang calon penumpang pesawat bersantai di area ruang tunggu Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahad (24/4/2022).
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Seorang calon penumpang pesawat bersantai di area ruang tunggu Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahad (24/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Kawasan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), mulai diselimuti kabut asap, sehingga mengganggu penerbangan di bandara internasional yang terletak di Kota Banjarbaru ini.

Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Iwan Risdianto di Banjarbaru, Selasa (5/9/2023), mengatakan, ada tujuh penerbangan pagi yang mengalami keterlambatan akibat kabut asap. "Ada tujuh penerbangan pagi yang tidak bisa berangkat sesuai jadwal mulai dari pukul 06.00 Wita hingga pukul 08.00 Wita, karena sebaran kabut asap menyelimuti landasan pacu pesawat," ujarnya.

Baca Juga

Iwan menyebutkan, tujuh jadwal penerbangan mengalami penundaan, yakni Garuda tujuan Jakarta, Lion Air ke Surabaya dan Jakarta, Super Air Jet ke Jakarta dan Surabaya, Citilink ke Jakarta, dan Wings Air ke Balikpapan. Menurut Iwan, jarak pandang di landasan pacu sejak pagi pukul 06.00 Wita hingga pukul 06.30 Wita berkisar 300 meter hingga 500 meter dan tidak memenuhi syarat sehingga penerbangan ditunda.

"Menjelang pukul 07.30 Wita jarak pandang mulai naik, sehingga satu persatu pesawat sudah bisa terbang sesuai rute dan terakhir pukul 08.06 Wita pesawat Garuda ke Jakarta sudah berangkat," kata Iwan lagi.

Dia menyebutkan, sebaran kabut asap yang menyelimuti landasan pacu dan membatasi jarak pandang itu memiliki potensi mengganggu penerbangan sehingga ditunda demi keselamatan penumpang dan awak pesawat.

Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada Ahad (3/9/2023). Laman BMKG, menyatakan agar masyarakat mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

BMKG menyampaikan rendahnya curah hujan dan peningkatan suhu udara dapat memicu potensi mudahnya kebakaran hutan/lahan. BMKG juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apa pun.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement