Senin 04 Sep 2023 03:19 WIB

Kadin Dorong UMKM ASEAN Dapat Akses Pasar Ekspor ke Jepang

UMKM Indonesia menembus pasar ekspor Jepang dengan total nilai mencapai Rp 10 miliar.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus mendorong peningkatan kapasitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa naik kelas. (ilustrasi)
Foto: www.inilahjabar.com
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus mendorong peningkatan kapasitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa naik kelas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus mendorong peningkatan kapasitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa naik kelas hingga merambah pasar global. Di sela pertemuan ASEAN Business & Investment Summit 2023 (ABIS) 2023, Kadin pub menggelar pertemuan eksklusif dengan Japan External Trade Organizations (JETRO).

 

Baca Juga

Pertemuan itu bertujuan membuka kesempatan bagi para UMKM terpilih yang berasal dari kawasan ASEAN yang sudah menjalani program peningkatan kapasitas atau capacity building untuk bertemu langsung dengan potential buyer maupun distributor Jepang. Pada 8-11 Agustus 2023 lalu, Kadin Indonesia yang berkolaborasi dengan JETRO, PT HM Sampoerna Tbk, melalui program pemberdayaan UMKM Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), telah berhasil melaksanakan business matching di Tokyo guna mendorong UMKM Indonesia menembus pasar ekspor Jepang. 

Business matching yang telah dilakukan pada Agustus lalu telah berhasil membawa UMKM Indonesia menembus pasar ekspor Jepang dengan total nilai ekspor mencapai hingga Rp 10 miliar. Para UMKM tersebut meliputi Pipiltin Cocoa, Alko Sumatra Kopi, Sukkha Citta, Shiroshima, House of Tea, Balista Coffee Liqueur, Sambal Pecah, Jamune, dan Ohana Mie.

WikiExport.JP merupakan program inisiatif yang dikembangkan Kadin Indonesia sejak pelaksanaan B20 Oktober 2022 lalu bersamaan Gerakan Kemitraan Inklusif. Inisiatif itu merupakan upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas UMKM Indonesia untuk membuka akses pasar global. 

Sebelum business matching dilakukan, UMKM terpilih telah melalui proses penilaian dan pelatihan. Mulai dari pencocokan demand dan supply pasar yang tersedia, memastikan UMKM dapat sesuai dengan regulasi dan sertifikasi yang ada, juga memberikan pelatihan yang tepat sebelum business matching dilakukan.

“WikiExport Jepang merupakan tindak lanjut konkret program legacy B20 yang bertujuan menjembatani UMKM Indonesia dengan para pelaku usaha dan buyer Jepang yang membutuhkan pasokan produk-produk Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum Kewirausahaan Kadin Indonesia Aldi Haryopratomo dalam keterangan resmi, Ahad (3/9/2023).

Pada Agustus lalu, sambungnya, sebagai kelanjutan legacy B20, Kadin Indonesia dan JETRO telah merealisasikan temu bisnis UMKM Indonesia di Tokyo untuk membuka akses pasar mereka ke Jepang.

Program business matching yang dilakukan oleh Kadin Indonesia dan JETRO menjadi bukti keberhasilan peningkatan kapasitas dan akses pasar bagi UMKM menembus pasar global. Maka dalam pertemuan eksklusif dengan JETRO di sela ASEAN Business & Investment Summit 2023 (ABIS) 2023, Kadin melihat peluang lebih besar bagi program business matching serupa dengan pelaku usaha Jepang untuk direplikasi bagi para pelaku UMKM kawasan ASEAN. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement