Selasa 29 Aug 2023 18:05 WIB

PTBA Cetak Laba Bersih Rp 2,8 Triliun Sepanjang Semester I 2023

Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi operasional PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Ilustrasi operasional PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, tetap menjaga kinerja tetap positif pada semester I 2023. Sepanjang enam bulan pertama tahun 2023, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun.

Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 18,9 triliun, atau tumbuh dua persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Total aset perusahaan per 30 Juni 2023 sebesar Rp 46,3 triliun, sementara per 31 Desember 2022 sebesar Rp 45,4 triliun.

Baca Juga

Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra mengatakan, pencapaian laba bersih didukung oleh peningkatan kinerja operasional perseroan sepanjang semester I 2023. Total produksi batu bara PTBA pada semester I 2023 mencapai 18,8 juta ton, tumbuh 18 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 15,9 juta ton. 

“Kenaikan produksi ini juga seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 19 persen menjadi 17,4 juta ton,” kata Niko dalam keterangan pers, Selasa (29/8/2023). 

Pada semester I 2023, perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 7,1 juta ton atau naik 37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 57 persen.

Ia mengungkapkan, terdapat berbagai hal yang menjadi tantangan bagi perseroan di tahun ini. Di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Harga batu bara ICI-3 menurun sekitar 48 persen dari 138,5 dolar AS per ton pada Juni 2022 menjadi 72,63 dolar AS per ton pada Juni 2023. Di sisi lain, harga pokok penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.

“Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif,” ujarnya. 

Di sisi lain, perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal. Selain itu, perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan PTBA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement