Senin 28 Aug 2023 09:44 WIB

Awal Pekan, IHSG Dibuka Optimistis

PLTU akan dipensiunkan jadi salah satu sentimen terhadap IHSG hari ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG) dibuka optimistis pada perdagangan awal pekan ini. IHSG menguat 0,20 persen ke level 6.909,23 setelah mengalami koreksi tipis akhir pekan lalu. 

"IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif dalam rentang 6.860–6.933," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya, Senin (28/8/2023). 

Baca Juga

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan melaporkan hingga saat ini dana yang terkumpul untuk penanganan perubahan iklim berjumlah 500 juta dolar AS atau setara Rp 7,66 triliun. Dana tersebut dapat bertambah hingga 4 miliar dolar AS dari dukungan Asian Development Bank (ADB), World Bank, termasuk pemerintah Indonesia. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk mempensiunkan pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia dalam waktu dekat.

Indonesia menargetkan 1,5 gigawatt (GW) PLTU akan dihentikan pada tahap awal. Adapun Indonesia masih memiliki target penurunan emisi karbon dengan kebutuhan dana sebesar 281 miliar dolar AS. 

Dari mancanegara, sentimen konsumen di Amerika Serikat (AS) versi University of Michigan lebih rendah menjadi 69,5 pada Agustus 2023, dari perkiraan awal 71,2. Untuk ekspektasi inflasi di tahun 2023 naik menjadi 3,5 persen dari 3,3 persen dan prospek untuk lima tahun terakselerasi menjadi tiga persen dari 2,9 persen. 

Dari Asia, Inflasi di Jepang turun menjadi 2,90 persen pada Agustus 2023 dari 3,2 persen pada bulan sebelumnya. Sementara itu, Inflasi inti naik 2,8 persen yoy pada Agustus 2023. Dengan demikian, inflasi inti berada di atas target inflasi dua persen selama 15 bulan beruntun, serta mengindikasikan tekanan inflasi masih cukup tinggi di Jepang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement