Selasa 22 Aug 2023 15:35 WIB

AFPI: Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia Diakui ASEAN

Keunggulan ekosistem ekonomi digital RI utamanya ada pada infrastruktur dan regulasi.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Fi​​ntech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Sekretaris Jenderal Asosiasi Fi​​ntech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Fi​​ntech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyebut ekosistem ekonomi digital Indonesia diakui oleh negara-negara ASEAN.

Sekretaris Jenderal AFPI Sunu Widyatmoko mengatakan, ekonomi digital Indonesia akan menjadi contoh bagi negara-negara ASEAN ke depan. "Kami mengikuti roadshow ASEAN Chairmanship 2023, para counterpart negara mengakui bahwa ekonomi digital Indonesia, khususnya dari bisnis peer-to-peer (P2P) lending, akan menjadi contoh bagi negara-negara di ASEAN," kata Sunu dalam rangkaian kegiatan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM) di Jakarta, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga

Menurut Sunu, keunggulan ekosistem ekonomi digital Indonesia utamanya terletak pada sisi infrastruktur dan regulasi.

Sebagai contoh, keunggulan infrastruktur ekosistem ekonomi digital Indonesia tercermin pada teknologi biometrik yang disediakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Teknologi tersebut berperan dalam menekan angka fraud di P2P lending.

"Ini dapat membantu kegiatan fintech lending, termasuk UMKM di Indonesia," ujar Sunu.

Sementara dari sisi regulasi, Sunu mengungkapkan, banyak pelaku usaha di kegiatan roadshow ASEAN Chairmanship 2023 yang ingin melakukan studi banding dengan regulasi di Indonesia. Dia menilai hal tersebut mengindikasikan regulasi yang disiapkan oleh Pemerintah Indonesia mampu mengakomodasi kegiatan ekonomi digital, termasuk P2P lending.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Juli 2023, jumlah pendanaan P2P lending telah mencapai Rp657,85 triliun. Terdapat 102 penyelenggara, 166,8 ribu pemberi dana aktif, dan 20,4 juta penerima dana aktif. Adapun nilai outstanding pendanaan tercatat sebesar Rp 55,98 triliun dengan tingkat Tingkat Wan Prestasi (TWP90) pada level 3,47 persen.

Pada kesempatan terpisah, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Bidang Perekonomian Rizal Edwin mengatakan pada 2022 Indonesia menguasai sebanyak 40 persen pasar ekonomi digital ASEAN yang mencapai 194 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Indonesia juga aktif berperan dalam menyusun kerja sama perdagangan internasional yang memiliki dampak signifikan, seperti ASEAN Free Trade Area dan Comprehensive Economic Partnership Agreements (CEPA).

Dengan perkembangan tersebut, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 150 miliar dolar AS atau setara Rp 2.333 triliun pada 2025.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement