REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi mengurangi emisi sebanyak 480 kiloton C02eq atau 110 persen dari target pada Juli 2023. Adapun pengurangan emisi dilakukan oleh regional maupun anak perusahaan terafiliasi.
Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi mengatakan pihaknya menjalankan sejumlah strategi dalam mendukung dekarbonisasi.
"HE telah menjalankan enam pilar dekarbonisasi yaitu energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, CCUS/CCS dan offsetting melalui natural based solution," ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (18/8/2023).
“Pencapaian PHE merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina Hulu dalam melaksanakan dekarbonisasi bersamaan dengan pelaksanaan program kerja untuk mendukung ketahanan energi nasional" tambahnya.
Dikatakan, Subholding Upstream Pertamina konsisten dan berkomitmen dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi sebesar 29 persen pada 2030 dan net zero emission pada 2060. Selain peresmian uji coba injeksi CO2 yang telah dilakukan pada Oktober 2022 di Pertamina EP Jatibarang Field, beberapa program kerja dalam mendukung dekarbonisasi juga dilaksanakan di lingkungan Subholding Upstream Pertamina.
"Regional Sumatera memiliki proyek optimalisasi pemanfaatan gas suar untuk bahan bakar turbin pada dua fasilitas operasi dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya WK Rokan fase 1 bekerja sama dengan Pertamina Power Indonesia," ucapnya.
Selain itu, Pertamina Hulu Energi juga melakukan optimalisasi pengoperasian gas fuel yang dilakukan secara bertahap setiap tahun dan low carbon fuel switching melalui penggunaan biosolar B30 sebagai bahan bakar untuk marine fleet di Mahakam. Adapun program eksisting dekarbonisasi ini merupakan fase pertama sembari meletakan fundamental fase 2 dan 3 terkait implementasi ccs ccus dan carbon trading yang termasuk si pilar strategy ESG PHE.
Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream Pertamina juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. Pertamina Hulu Energi berupaya mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmental friendly, socially responsible, dan good governance.