REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan cadangan beras nasional cukup untuk menghadapi fenomena cuaca El Nino. Hal ini seiring telah ditetapkan penambahan kuota impor sebanyak dua juta ton.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (BPN) telah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP), melalui surat penugasan yang ditandatangani pada 24 Maret 2023.
"Engga, gak ada tambahan. Jadi impor kita sudah ditentukan kuotanya 2 juta. Itu kalau dalam hitungan, sudah cukup, hanya sekarang kita kan harus menjaga dari sisi produksi dalam negeri," ujar Budi Waseso yang akrab disapa Buwas kepada pers seusai Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Ia menyampaikan kebijakan impor beras harus secara terukur dengan memperhatikan kebutuhan dalam negeri. Jangan sampai RI tak butuh, tapi impor. "Tapi kalau kita butuh impor ya kita impor, jadi sesuai dengan kebutuhan," ujar Buwas.
Dari penambahan impor sebanyak 2 juta ton tersebut, Buwas menyebutkan saat ini sebanyak 1,3 juta ton sudah masuk ke dalam negeri, sehingga tersisa 700 ribu ton lagi yang belum masuk ke Indonesia. Sisanya 400an ribu ton terus didatangkan bertahap.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan cadangan beras pemerintah (CBP) di atas 2,2 juta dalam rangka mengantisipasi El Nino hingga akhir 2023.
"Terkait dengan El Nino kita sudah ratas dengan Presiden, kita hendaki agar stok beras (CBP) jelang akhir tahun bisa di atas 2,2 juta ton," ujar Airlangga.