Rabu 16 Aug 2023 19:42 WIB

OJK Gandeng Sakinah Finance dalam Edukasi Keuangan Disabilitas

Sakinah Finance ikut ambil bagian dalam acara Masyarakat Indonesia Merdeka Finansial

Sakinah Finance bersama dengan OJK mengadakan acara edukasi keuangan bagi para penyandang disabilitas di Perpustakaan Nasional RI yang berlokasi di Jakarta, Selasa (15/8/2023). Acara ini diadakan khusus untuk penyandang disabilitas di DKI Jakarta dan sekitarnya yang bertemakan Menuju Masyarakat Indonesia Merdeka Finansial yang dihadiri 300 lebih peserta luring dan 1000 peserta daring.
Foto: dok Sakinah Finance
Sakinah Finance bersama dengan OJK mengadakan acara edukasi keuangan bagi para penyandang disabilitas di Perpustakaan Nasional RI yang berlokasi di Jakarta, Selasa (15/8/2023). Acara ini diadakan khusus untuk penyandang disabilitas di DKI Jakarta dan sekitarnya yang bertemakan Menuju Masyarakat Indonesia Merdeka Finansial yang dihadiri 300 lebih peserta luring dan 1000 peserta daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sakinah Finance bersama dengan OJK mengadakan acara edukasi keuangan bagi para penyandang disabilitas di Perpustakaan Nasional RI yang berlokasi di Jakarta, Selasa (15/8/2023). Acara ini diadakan khusus untuk penyandang disabilitas di DKI Jakarta dan sekitarnya yang bertemakan "Menuju Masyarakat Indonesia Merdeka Finansial" yang dihadiri 300 lebih peserta luring dan 1000 peserta daring. 

Pada acara ini turut hadir Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Pepen Nazaruddin. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi serta enam narasumber lainnya, yaitu Angkie Yudistia selaku Sociopreuner, Author, Staf Khusus  Presiden RI; Horas V.M. Tarihoran selaku Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK; Murniati Mukhlisin selaku Founder Sakinah Finance dan juga Certified Financial Planner; Randy Aditya selaku Spektra Marketing Head FIFGROUP; Soffa Wicaksono selaku PJ Team Leader Liabilities Product BNI; dan Danis Samagan selaku Head of Digital Credit Life & Emerging Consumers Allianz.

Acara ini diadakan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat terutama para penyandang disabilitas agar dapat menyiapkan keuangannya di masa depan serta terhindar dari investasi dan pinjaman online ilegal. Menurut data yang disebar oleh Satgas Waspada Investasi mencatat, bahwasannya total kerugian Masyarakat dari tahun 2007 - 2021 sebesar Rp 117,4 trilliun. 

Maka dari itu, OJK mensosialisasi mengenai antisipasi tersebut dengan cara 2L, yaitu Legal dan Logis, yang berarti menanyakan izin resmi dan pahami rasionalitas imbal hasil. 

Menurut Pepen Nazaruddin mengatakan acara ini merupakan momentum yang tepat bagi pengembangan layanan keuangan. Tak hanya itu, Pepen juga berbicara mengenai pembuatan ATM yang dapat dijangkau oleh disabilitas, yang sudah di launching saat Hari Disabiitas Internasional tahun lalu sebagai salah satu pengembangan layanan keuangan.

Selain itu, menurut Friderica Widyasari Dewi bahwasannya rekan-rekan disabilitas menjadi pahlawan, "Anda semua adalah hero" tutur nya. Friderica memaparkan mengenai program OJK yang sangat menitikberatkan bagi penyandang disabilitas yang merupakan satu dari 10 tujuan sasaran prioritas strategi Nasional literasi keuangan Indonesia tahun 2021 hingga 2025 melalui acara edukasi keuangan yang diselenggarakan oleh OJK.

Tak hanya itu, lanjut para narasumber-narasumber yang turut hadir mensukseskan acara ini dengan memberikan literasi serta edukasi produk dan jasa keuangan kepada para penyandang disabilitas.

Murniati menekankan bahwa perencanaan keuangan yang baik dapat menjadikan impian para penyandang disabilitas tercapai misalnya impian untuk melanjutkan studi dan meningkatkan ketrampilan, pergi haji dan umrah, atau membeli kendaraan dan renovasi rumah. 

Dengan amanat Undang-Undang No. 8 Tahun 2016, penyandang disabilitas mempunyai peluang untuk bekerja di tempat bergengsi dan mendapatkan modal bisnis. Namun semuanya perlu pendampingan dan peningkatan ketrampilan, ujar Murniati yang telah menginisiasi “Program Sejuta Literasi dan Ta’awun Disabilitas” ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement