Kamis 03 Aug 2023 20:42 WIB

BI Papua Barat: Penyaluran Kredit Perbankan Capai Rp 16,01 Triliun

Kredit konsumsi memiliki pangsa penyaluran yang terbesar dibandingkan kredit lainnya.

Logo Bank Indonesia
Foto: Bank Indonesia
Logo Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat mencatat penyaluran kredit perbankan hingga kuartal II 2023 di Papua Barat dan Papua Barat Daya mencapai Rp 16,01 triliun atau tumbuh 6,27 persen secara tahunan.

Kepala Kantor Perwakilan BI Papua Barat Rommy Sariu Tamawiwy di Manokwari, Kamis (3/8/2023) mengatakan, penyaluran kredit kuartal II 2023 tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2023 yang tercatat 5,98 persen (year on year/yoy), dan kuartal II 2022 5,76 persen (yoy). "Penyaluran kredit tumbuh positif jika dibandingkan kuartal I 2023 maupun kuartal II 2022," kata Rommy.       

Baca Juga

Berdasarkan jenis, kata dia, penyaluran kredit modal kerja sebanyak Rp 4,79 triliun atau 9,61 persen (yoy), kredit investasi Rp 1,7 triliun atau terkontraksi 5,06 persen (yoy), dan kredit konsumsi Rp 9,4 triliun atau tumbuh 7,01 persen (yoy). Meski demikian, kredit konsumsi memiliki pangsa penyaluran yang terbesar dibandingkan kredit lainnya dengan capaian 58,99 persen.

"Dari sisi penggunaan, kredit konsumsi memiliki pangsa kredit paling banyak," ucap Rommy.

Ia melanjutkan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan di Papua Barat dan Papua Barat Daya pada kuartal II 2023 sebanyak Rp17,04 triliun. Realisasi DPK mengalami peningkatan sebesar 7,68 persen (yoy) apabila dibandingkan dengan kondisi kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Namun, pertumbuhan DPK kuartal II 2023 lebih rendah dari kuartal I 2023 yang mencapai 13 persen (yoy). "Pertumbuhan DPK ditopang oleh peningkatan seluruh jenis simpanan masyarakat di bank," ujar Rommy.

Ia menjelaskan simpanan jenis giro mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 13,97 persen (yoy), disusul deposito dengan peningkatan 7,15 persen (yoy) dan tabungan yang juga meningkat 4,06 persen (yoy). Dengan demikian, Loan to Deposit Rasio (LDR) tercatat 93,97 persen pada kuartal II 2023 dan menjadi indikator kemampuan likuiditas perbankan di Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Nilai batas bawah-atas untuk indikator kewajaran LDR perbankan yang diatur oleh Bank Indonesia adalah pada kisaran 78 persen–100 persen. "Di mana dana yang dihimpun, mampu disalurkan melalui kredit perbankan dengan optimal," ucap Rommy.

Ia melanjutkan aset perbankan pada kuartal II 2023 tercatat sebanyak 20,6 triliun atau tumbuh 4,26 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Akan tetapi, kinerja pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan kondisi kuartal I 2023 yang mencapai 7,45 persen (yoy).

"Kalau NPL (Non Performing Loan atau kredit bermasalah) kuartal II 2023 sebanyak Rp 0,5 triliun atau 3,24 persen dari total penyaluran kredit," ujar Rommy Tamawiwy.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement