REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) melaporkan imbal hasil salah satu produknya yaitu Reksa Dana Melati Pendapatan Utama sebesar 8,8 persen, terhitung dalam periode satu tahun terakhir per tanggal 24 Juli 2023. Angka ini lebih tinggi sekitar 2,0 persen dibandingkan kinerja rata-rata Reksa Dana Pendapatan Tetap di Industri, yaitu Infovesta Fixed Income Fund Index sebesar 6,8 persen.
Reksa Dana Melati Pendapatan Utama merupakan produk reksadana dengan alokasi aset 93,6 persen di obligasi dan 6,7 persen di pasar uang. Direktur Marketing PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) Upik Susiyawati mengatakan, pencapaian kinerja produk Reksadana Melati Pendapatan Utama ini menjadi hal positif bagi masyarakat investor.
"Seperti kita ketahui, saat ini kondisi pasar keuangan secara umum masih berada dalam tren sideways. Kendati demikian, berdasarkan kondisi pasar obligasi akan bereaksi positif terlebih dahulu akibat perbaikan kondisi makro ekonomi yang akan diikuti positifnya kinerja di IHSG," kata Upik dalam siaran pers, Kamis 3/8/2023)
Hal ini terbukti dari arus masuk investor asing ke aset obligasi mencapai Rp 91 triliun selama semester 1 tahun 2023 dan tren inflasi yang cenderung melandai. Bank Indonesia juga diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebanyak satu kali pada akhir tahun 2023.
"BRI-MI memiliki produk reksa dana pendapatan tetap unggulan yang dapat menjadi pilihan bagi investor untuk melakukan investasi, yaitu Danareksa Melati Pendapatan Utama. Danareksa Melati Pendapatan Utama merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap berdenominasi Rupiah yang memiliki strategi berinvestasi pada obligasi pemerintah dan/atau obligasi korporasi dengan rating minimal A," ungkap Upik.
"Memanfaatkan kesempatan masuk ke dalam ekosistem BRI yang memiliki cabang-cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di daerah pedesaan dan terpencil, kami berharap dapat mengoptimalkan distribusi produk dan meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar serta membantu para nasabah untuk mencapai kesejahteraan finansial," kata Upik menambahkan.