Kamis 03 Aug 2023 08:38 WIB

Penjualan Meningkat, Trimegah Bangun Persada Cetak Laba Rp 2,75 Triliun

NCKL membukukan penjualan sebesar Rp 10,2 triliun di semester I 2023.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
Foto: tbpnickel.com
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Trimegah Bangun Persada Tbk dan entitas anak (NCKL), membukukan penjualan sebesar Rp 10,2 triliun di semester I 2023. Angka tersebut naik 89 persen dibanding Rp 5,4 triliun di semester I 2022. 

"Kenaikan penjualan ini didukung peningkatan kapasitas produksi baik dari lini produksi HPAL maupun lini produksi RKEF," kata Direktur Utama NCKL Roy Arfandy dalam keterangannya, Rabu (2/8/2023).

Baca Juga

Dari lini produksi refinery High Pressure Acid Leach (HPAL), perseroan mencatatkan kenaikan penjualan MHP dari 19.588 ton kandungan nikel di semester I 2022 menjadi 23.969 ton kandungan nikel di semester I 2023, atau bertumbuh sebesar 22 persen. 

Perseroan juga membukukan kenaikan volume penjualan feronikel menjadi 37.756 ton kandungan nikel di semester I 2023, atau naik 171 persen dari 13.910 ton kandungan nikel di semester I 2022.

Perseroan juga menjadi perusahaan pertama di Indonesia dan terbesar di dunia dalam kapasitas produksi yang berhasil memproses MHP menjadi produk turunan lebih lanjut berupa nikel sulfat dan kobalt sulfat. Kedua produk tersebut merupakan bahan baku utama untuk pembuatan ternary precursor, yang diperlukan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik berbasis nikel. 

Pabrik nikel sulfat telah berproduksi secara komersial dengan kapasitas produksi 240 ribu ton per tahun sedangkan unit kobalt sulfat sedang dalam proses uji coba produksi. Perseroan telah melakukan ekspor perdana nikel sulfat sejumlah 5.800 ton nikel sulfat pada akhir semester I 2023.

Walaupun harga nikel secara global melemah sejak akhir 2022, perseroan berhasil membukukan laba bruto Rp 3,5 triliun, atau naik sebesar 17 persen dibandingkan dengan Rp 3,0 triliun di semester I 2022. Laba usaha juga meningkat 13 persen menjadi Rp 3,07 triliun dari Rp 2,71 triliun di semester I 2022. 

Sedangkan, laba periode berjalan meningkat dua persen menjadi Rp 3,21 triliun dari Rp 3,16 triliun di semester I 2022. Perseroan mampu mencatatkan laba bersih pemilik entitas induk Rp 1,38 triliun di kuartal II 2023, naik dibandingkan Rp 1,37 triliun di kuartal I 2023. Di semester I 2023, perseroan mencatatkan laba bersih pemilik entitas induk Rp 2,75 triliun.

Dari sisi produksi, perseroan menargetkan produksi 50.000-52.000 ton kandungan nikel untuk produk MHP dan 90 ribu ton kandungan nikel untuk produk feronikel di 2023. Perseroan juga mempunyai rencana untuk mengkonversi sebagian produk MHP menjadi nikel sulfat dan kobalt sulfat di 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement