REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia Niaga sebagai bagian dari PT Pupuk Indonesia (Persero) melaksanakan bisnisnya di bidang perdagangan pupuk dan non pupuk. Dalam memperdagangkan pupuk jenis Urea dan NPK, sumber barang berasal dari lima produsen pupuk anggota holding Pupuk Indonesia Grup, sedangkan untuk jenis pupuk lainnya, PI Niaga bekerjasama dengan berbagai perusahaan pupuk lainnya baik di dalam maupun luar negeri.
Untuk perdagangan non pupuk, PI Niaga melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan perdagangan pada komoditas batubara dan nikel untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor. Dudi Dermawan selaku SVP Logistik PI Niaga menjelaskan peluang bisnis batubara masih terbuka cukup luas. Pada 2022 lalu, PI Niaga telah menjual sekitar 103.900 MT.
”Beberapa waktu lalu kami telah mengirimkan 5000 MT batubara ke Rekind Daya Mamuju dan saat ini PI Niaga akan melakukan pengiriman ke PLN Batubara Niaga sebanyak 50.000 MT dengan beberapa kali pengiriman secara parsial,” ujar Dudi, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7/2023).
Disamping bisnis batubara, PI Niaga juga menjalankan bisnis nikel dan pada saat ini permintaan komoditas nikel diprediksi akan meningkat seiring dengan program Pemerintah yang terus mendorong penggunaan mobil listrik, dimana nikel merupakan salah satu bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Sampai dengan bulan Juli ini, PI Niaga sudah mengirimkan nikel kurang lebih 24.000 MT ke beberapa perusahaan di wilayah Sulawesi Tenggara.
"Kami berharap dengan adanya peningkatan kegiatan bisnis di luar pupuk ini dapat berkontribusi dalam menambah nilai penjualan dan pencapaian target perusahaan di tahun 2023, kata Dudi mengakhiri pembicaraan," katanya.