Rabu 02 Aug 2023 15:42 WIB

Saham Diminati Investor, Cinema XXI Janji Bagikan Dividen Setiap Tahun

Cinema XXI mengalokasikan minimal 35 persen dividen setiap tahunnya.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Jajaran direksi PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) saat seremonial pencatatan saham CNMA di Bursa Efek Indonesia, Rabu (2/8/2023).
Foto: Dok. Retno Wulandhari
Jajaran direksi PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) saat seremonial pencatatan saham CNMA di Bursa Efek Indonesia, Rabu (2/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten jaringan bioskop nasional PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) berkomitmen akan membagikan dividen setelah resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan mengalokasikan minimal 35 persen dividen setiap tahunnya.

"Kami menjanjikan kepada investor minimal 35 persen untuk dividen, kalau memungkinkan bisa lebih dari itu," kata Sekretaris Perusahaan Cinema XXI Tri Rudy Anitio, Rabu (2/8/2023).

Baca Juga

Sepanjang 2022, Cinema XXI membukukan pendapatan Rp 4,40 triliun setelah beroperasi dengan kapasitas penuh pada Mei 2022. Perolehan tersebut setara dengan 64 persen perolehan pendapatan pada 2019 sebesar Rp 6,89 triliun.

Sementara pada kuartal pertama 2023, pendapatan Cinema XXI tercatat mencapai Rp 883,2 miliar. Raihan tersebut meningkat sebesar Rp 247,6 miliar atau 39,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 635,6 miliar.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan penawaran umum perdana saham (IPO) Cinema XXI mendapatkan respons yang positif dari investor. Menurut Oki, saham Cinema XXI mengalami kelebihan permintaan atau oversubscription saat IPO.

Oki mengatakan minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling tranche sangat tinggi. Itu sebabnya terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription terhadap saham Cinema XXI hingga 25,7 kali. 

"Oleh karena itu, pooling allocation mengalami peningkatan dari 2,5 persen menjadi 12,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI sebagai dampak dari oversubscription tersebut,” jelas Oki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement