REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melakukan peninjauan langsung pasokan gas elpiji tiga kilogram di penyangga ibu kota, yakni Depok dan Bogor serta Cianjur, Jawa Barat. Pertamina pun memastikan ketersediaan gas melon di tiga wilayah tersebut aman.
Adapun peninjauan dilakukan langsung oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso di tiga pangkalan wilayah Depok, tiga pangkalan di Kota Bogor, empat pangkalan di Kabupaten Bogor serta dua dua pangkalan di Kabupaten Cianjur.
Peninjauan pangkalan dilakukan khususnya pada wilayah padat penduduk dan pusat keramaian masyarakat. Ia mengungkapkan kondisi pangkalan berjalan normal dan tidak terdapat antrian pembelian serta tidak ditemukan adanya lonjakan permintaan.
“Masyarakat di wilayah Depok, Bogor dan Cianjur tidak perlu khawatir dengan ketersediaan elpiji tiga Kk karena Pertamina telah berkomitmen untuk menjaga pasokan bagi masyarakat”, ujar Budi.
Pihaknya berharap dapat terus terjalin koordinasi yang semakin baik antara Pertamina, pemerintah daerah serta Hiswana Migas untuk mengawasi ketersediaan dan distribusi gas melon.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan menghimbau agar masyarakat selalu membeli gas melon di pangkalan resmi Pertamina.
Sebab, selain karena harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah setempat, masyarakat juga dipastikan mendapatkan elpiji yang terjamin kualitasnya.
Pertamina juga mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat yang tergolong mampu untuk menggunakan elpiji non subsidi Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg agar pendistribusian elpiji subsidi lebih tepat sasaran,” terang Eko.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk turut mengawasi pendistribusian LPG bersubsidi yang peruntukannya hanya bagi masyarakat yang kurang mampu," kata Eko.