Senin 31 Jul 2023 19:33 WIB

BP Jamsostek Luaskan Jangkauan Peserta di Sektor E-Commerce

Kerja sama dengan e-commerce memudahkan pengguna dan mitra mendaftar BP Jamsostek.

launching Kerja Sama Jaminan Perlindungan Jaminan Sosial  untuk Mitra dan Pengguna Shopee di Plaza Jamsostek, Jakarta, Senin (31/7/2023).
Foto: Hafil / Republika
launching Kerja Sama Jaminan Perlindungan Jaminan Sosial untuk Mitra dan Pengguna Shopee di Plaza Jamsostek, Jakarta, Senin (31/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menargetkan 500 ribu peserta dari sektor e-commerce pada tahun ini. Hal tersebut sebagai upaya menjalankan amanat dari Presiden Jokowi agar pelaku e-commerce, baik dari mitra, pekerja, dan UKM mendapatkan perlindungan ketenagakerjaan.

"500 ribu," ujar Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin saat menjawab pertanyaan wartawan soal target kepesertaan dari e-commerce usai launching Kerja Sama Jaminan Perlindungan Jaminan Sosial untuk Mitra dan Pengguna Shopee di Plaza Jamsostek, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Baca Juga

Untuk memperluas jangkauan pekerja dari sektor e-commerce, BPJS Ketenagakerjaan menjalin kesepakatan bersama perusahaan e-commerce, Shopee Indonesia sebagai upaya dalam memperluas jangkauan dan memberikan kemudahan akses terhadap perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh mitra dan pengguna Shopee. 

Kerja sama ini secara resmi dikukuhkan oleh Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin dan Head of Brands Management & Digital Products Shopee Indonesia, Daniel Minardi lewat penyerahan kartu kepesertaan kepada para mitra dan pengguna yang telah berhasil mendaftar lewat aplikasi Shopee.

 Zainudin dalam keterangannya kepada pers mengatakan bahwa saat ini e-commerce merupakan salah satu ekosistem yang menjadi fokus utama BPJS Ketenagakerjaan dalam perluasan kepesertaan. Hal ini berangkat dari pemahaman bahwa di dalam ekosistem tersebut terdapat jutaan pekerja informal, yang meliputi para mitra yakni driver, penjual, dan pekerja, serta pengguna lainnya yang termasuk dalam sektor pekerja Penerima Upah (PU) maupun Bukan Penerima Upah (BPU) yang belum terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan.

Pihaknya juga secara khusus memberikan apresiasi kepada Shopee Indonesia karena menjadi e-commerce pertama di tanah air yang berkomitmen mendorong mitra dan penggunanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui kanal pendaftaran dan pembayaran iuran yang tersedia di aplikasi Shopee.

“Tahun ini fokus BPJS Ketenagakerjaan itu ada empat, yaitu ekosistem desa, ekosistem pasar, ekosistem UKM dan e-commerce dan pekerja rentan. Oleh karena itu, kami gandeng Shopee karena saat ini merupakan e-commerce terbesar di Indonesia. Selain itu, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, tahun ini akan ada 24 juta UKM yang akan menuju digital. BPJS Ketenagakerjaan harus siap untuk melindungi para pekerja tersebut,” ungkap Zainudin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement