Sabtu 29 Jul 2023 11:49 WIB

Mentan SYL: Produksi Bawang Merah di Bangli Berpotensi Ekspor

Mentan ingatkan di Bangli posisi bawang merah wajib diperkuat

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar penanaman bawang merah di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam memperkuat produksi bawang merah dan menyasar pasar ekspor serta memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Foto: dok Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar penanaman bawang merah di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam memperkuat produksi bawang merah dan menyasar pasar ekspor serta memenuhi kebutuhan dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGLI -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar penanaman bawang merah di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam memperkuat produksi bawang merah dan menyasar pasar ekspor serta memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Di Bangli ini posisi bawang merah harus diperkuat karena memiliki potensi ekspor dan pemenuhan dalam negeri. Bangli masih punya 1000 hektare lebih untuk penanaman. Oleh karena itu posisi ini harus diperkuat," ujar SYL, Jumat, (28/7/2023).

Baca Juga

Secara Nasional, kata SYL, produksi bawang merah hingga saat ini masih surplus, meskipun Indonesia dan juga negara di dunia lainya tengah dilanda cuaca ekstrem el nino yang diperkirakan berlangsung hingga September mendatang. Karena itu, guna menghadapi el nino ini semua pihak termasuk pemerintah daerah wajib turun langsung dan memperkuat produksi yang ada.

"Saya berharap dengan potensi yang ada ini kita coba kembangkan tidak hanya di Bangli saja, tetapi juga bisa mengisi daerah daerah yang sorted lainnya. Kita bersyukur karena kita masih punya kelebihan di atas 300 ribu ton," katanya.

Terkait ekspor, SYL mengatakan bahwa bulan Agustus nanti Indonesia mulai mengekspor bawang merah yang didapat dari berbagai sentra. Terpenting, kata SYL, pemerintah juga terus mengawal petani milenial agar terlibat aktif dan membangun pertanian Indonesia yang jauh lebih maju.

"Kita awal Agustus ini sudah mulai ekspor dan kita akan kembangkan terus produksinya di berbagai Provinsi lain. Selain itu kita mengawal pelatihan petani milenial agar membangun pertanian secara bersama-sama," katanya.

photo
Asisten Daerah II Kabupaten Bangli, I Ketut Riang mengaku siap melaksanakan semua arahan Mentan SYL dalam mengembangkan berbagai produk pertanian di Bali. - (Dok Kementan)

 

Asisten Daerah II Kabupaten Bangli, I Ketut Riang mengaku siap melaksanakan semua arahan Mentan SYL dalam mengembangkan berbagai produk pertanian di Bali. Termasuk komoditas bawang merah yang saat ini memiliki potensi besar dalam memenuhi pasar ekspor dan kebutuhan dalam negeri.

"Walau begitu, Pak Menteri beserta jajaran kementan besar harapan kami agar pemerintah pusat memberikan dukungan untuk kemajuan pembangunan pertanian di Kabupaten Bangli khususnya dalam mendukung ketersediaan sarana dan prasarana pertanian seperti saprodi jalan pertanian dan pengelolaan sumber sumber air," katanya.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa upaya kementan dalam memenuhi produksi bawang merah terus dilakukan melalui penyediaan benih unggul, alsintan hingga akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.

"Semua bantuan dan pendampingan ini kami terus lakukan di berbagai daerah. Kita bersyukur karena produksi kita dari tahun ke tahun terus meningkat," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement