REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan BUMN bidang konstruksi PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil membukukan laba bersih Rp 34,63 miliar pada semester I 2023, turun dibandingkan Rp 46,25 miliar pada periode yang sama 2022.
Laba bersih BUMN karya tersebut ditopang oleh pendapatan bersih perseroan yang sebesar Rp 1,68 triliun pada semester I 2023, turun tipis dibandingkan Rp 1,73 triliun pada periode yang sama tahun 2022, demikian dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Pendapatan perseroan didominasi dari pendapatan konstruksi sebagai kontributor utama yaitu sebesar Rp 1,59 triliun, atau menurun tipis dari sebelumnya sebesar Rp 1,61 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian terdapat pendapatan sewa yang berkontribusi sebesar sebesar Rp 74,55 miliar, dan pendapatan ready mix yang berkontribusi sebesar Rp 37,37 miliar.
Sejumlah beban perseroan terpantau meningkat. Di antaranya beban usaha naik menjadi Rp 43,90 miliar, kerugian penurunan nilai menjadi Rp 2,89 miliar, beban keuangan menjadi Rp 118,02 miliar, beban lainnya sebesar Rp 25,60 miliar, dan beban pajak final sebesar Rp 47,86 miliar.
Sementara itu, pendapatan keuangan perseroan turun menjadi Rp 773,02 juta. Jumlah ekuitas PPRE tercatat sebesar Rp 3,20 triliun pada semester I 2023, meningkat tipis dari sebelumnya sebesar Rp 3,15 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan, jumlah liabilitas tercatat sebesar Rp 4,15 triliun pada semester I 2023, turun dari sebelumnya sebesar Rp 4,43 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, sampai semester I 2023, total aset perseroan tercatat senilai Rp 7,35 triliun, atau menurun dari sebelumnya sebesar Rp 7,58 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), PPRE memutuskan menggunakan laba bersih tahun 2022 untuk cadangan wajib sebesar Rp 5,03 miliar atau setara lima persen dari laba bersih, dan sebesar 95 persen atau setara Rp 95,71 miliar akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.