REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sering dijadikan bahan candaan warganet di sosial media dengan julukan Planet Lain, Bekasi tetap menjadi pilihan utama dalam mencari hunian rumah tapak. Berdasarkan laporan Cushman & Wakefield Indonesia, tingkat serapan rumah tapak di Bekasi merupakan yang tertingi di Jabodetabek.
"Bekasi mempertahankan posisinya dengan tingkat serapan rata-rata tertinggi per perumahan mencapai 27,9 unit per bulan," kata Direktur Strategic Consulting Chusman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo, Jumat (28/7/2028).
Secara umum, wilayah Jabodetabek menunjukkan tingkat rata-rata penyerapan bersih bulanan sebanyak 20,1 unit per perumahan selama semester I 2023, menurun 20,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut sebanding dengan nilai serapan rata-rata Rp 41,8 miliar per perumahan per bulan.
Meskipun nilai serapan rata-rata ini mencerminkan penurunan delapan persen secara tahunan, angka tersebut dinilai tetap relatif stabil dibandingkan semester sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan daya beli yang menjanjikan dalam pasar. Nilai transaksi rata-rata per unit sekitar Rp 2,08 miliar, meningkat 15,6 persen dibandingkan dengan paruh pertama 2022.
Arief menambahkan, pasokan unit hunian perumahan tetap relatif stabil selama semester pertama 2023. Pasar mencatat total tambahan pasokan 4.445 unit. Kawasan Tangerang mendominasi pasokan baru dengan mendominasi 51 persen, diikuti oleh Bogor dan Depok dengan 22 persen.
Dari sisi segmen, unit segmen Atas mendominasi pasokan baru semester ini dengan 34,3 persen dari total pasokan, diikuti oleh segmen Menengah sebesar 27,3 persen. Namun, laju peluncuran proyek-proyek baru melambat dibandingkan periode sebelumnya atau turun 11,1 persen.