Rabu 26 Jul 2023 16:13 WIB

Kemenkop UKM Gandeng IFI Promosi Fashion Lokal ke Pasar Global

MoU diharapkan membuka peluang kerja sama mendukung pengembangan fesyen RI.

Logo Kementerian Koperasi dan UKM
Foto: Twitter Kemenkop UKM
Logo Kementerian Koperasi dan UKM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) bersama Institut Francais d'Indonesie (IFI) dan Pintu Inkubator menandatangani Nota Kesepahaman Bersama terkait pengembangan produk, promosi, dan perluasan pasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di bidang fesyen ke pasar global.

"Pengembangan fesyen di Indonesia membutuhkan perbaikan di beberapa sektor seperti dari sisi kreativitas, SDM (Sumber Daya Manusia), teknik pemasaran dan branding," kata Menkop UKM Teten seusai menyaksikan penandatangan kesepakatan seperti dikutip dari keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Baca Juga

Teten mengapresiasi Institut Francais d'Indonesie dan Pintu Inkubator yang telah menginisiasi kesepakatan sebagai upaya untuk mendorong pengembangan sektor fesyen di Indonesia. Ia berharap, ditekennya nota kesepahaman tersebut bisa membuka peluang kerja sama dengan Kedutaan Besar Prancis untuk mendukung pengembangan fashion di Indonesia dan nama Indonesia sebagai pusat fesyen berkualitas yang diakui dunia. Antara lain melalui pelatihan oleh para desainer dari Prancis kepada para pelaku UMKM fashion.

"Saya juga berharap, Pintu Incubator dapat membantu mengangkat brand lokal dengan memberikan kesempatan yang lebih besar lagi bagi UMKM fesyen lokal untuk perluasan pasar dan penguatan branding mereka," ungkapnya.

Inisiator Pintu Incubator Thresia Mareta menjelaskan bahwa saat ini terdapat lebih dari 500 nama produklokal yang telah melakukan registrasi untuk mengikuti program Pintu Incubator 2023. Setelah melalui proses kurasi, terpilih sebanyak 12 brand yang akan mengikuti proses inkubasi selanjutnya.

Thresia juga berharap akan terjadi transfer pengetahuan dan bisa saling belajar antara desainer fesyen Indonesia dan Prancis karena melalui kolaborasi yang saling menguntungkan akan timbul ketertarikan untuk mempelajari keunikan ragam fesyen di Indonesia.

"Para desainer Indonesia butuh banyak masukan terkait ekosistem pasar global. Mulai dari produk standar internasional, hingga seperti apa sosok industri dan bisnisnya," katanya.

Ia juga meyakini melalui kerja sama tersebut akan menimbulkan kesempatan bekerja sama dengan ekosistem fesyen global, yang lebih profesional serta menjadi bagian dari ekosistem industri fesyen global. Di mana di saat yang bersamaan, bersama bisa saling mempromosikan karya, sekaligus memperkenalkan perajin dan para pelaku UMKM fashion Indonesia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement