Senin 24 Jul 2023 00:04 WIB

Pertempuran Tesla-BYD tak akan Sengit, India Tolak Rencana Investasi Rp 15 Triliun BYD 

Alasan keamanan menjadi isu yang dibahas oleh pemerintah India.

Para pekerja sedang beraktivitas di jalur perakitan pabrik BYD  di Xian, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 25 Februari 2020.
Foto: Xinhua
Para pekerja sedang beraktivitas di jalur perakitan pabrik BYD di Xian, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 25 Februari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI -- India telah menolak proposal produsen mobil listrik (EV) China BYD Co untuk mendirikan pabrik senilai 1 miliar dolar AS atau Rp 15 triliun dengan kurs Rp 15.000 per dolar AS di India. Rencananya BYD akan menjalin kemitraan dengan Megha Engineering and Infrastructure Ltd yang berbasis di Hyderabad.

Kabar tersebut dilansir The Economic Times pada Sabtu (22/7/2023). Reuters tidak dapat memverifikasi isi laporan The Economic Times tersebut.

Baca Juga

Departemen Perdagangan India, Departemen Promosi Industri dan Perdagangan Dalam Negeri (DPIIT) dalam laporan The Economic Times telah meminta pendapat dari departemen lain mengenai proposal investasi tersebut.

"Kekhawatiran keamanan sehubungan dengan investasi China di India menjadi pembicaraan serius selama musyawarah," kata laporan itu mengutip seorang pejabat India.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bulan ini bahwa BYD telah mengajukan proposal investasi 1 miliar dolar AS untuk membangun mobil listrik dan baterai di India dalam kemitraan dengan perusahaan lokal.

“BYD dan Megha Engineering and Infrastructures yang berbasis di Hyderabad telah mengajukan proposal kepada regulator India untuk membentuk usaha patungan EV,”  kata sejumlah sumber yang mengetahui rencana tersebut dan meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada Reuters, Jumat (14/7/2023).

photo
Stasiun pengisian daya super cepat Tesla terlihat di Dietikon, Swiss 21 Oktober 2020. - (REUTERS/Arnd Wiegmann)

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement