REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mulai memperluas kepesertaan BP Tapera pada tahun ini dengan menyasar pekerja mandiri yakni pekerja informal dan pegawai honorer atau kontrak.
"InsyaAllah pada Juli-Agustus kami bisa memulai implementasinya untuk pekerja mandiri, dengan target penyaluran sebanyak 50 ribu pekerja mandiri," kata Komisioner BP Tapera Adi Setianto, di Jakarta, Jumat.
Adi menambahkan bahwa pihaknya tahun ini mulai memperluas peserta dengan sasaran pekerja mandiri.
Terdapat dua kriteria mengenai pekerja mandiri, yakni masyarakat bukan penerima upah atau pekerja informal serta masyarakat berstatus pekerja tidak tetap atau honorer, dan ini menggunakan skema-skema tabungan, tetapi pembayarannya memakai Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
BP Tapera berharap perluasan kepesertaan ini didukung oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk atau BTN dan para agregator yang lain agar BP Tapera bisa mencapai target penyaluran bagi 50.000 pekerja mandiri tersebut.
"Kami akan mengoordinasikan hal tersebut melalui agregator atau semacam asosiasinya supaya mudah agar mereka ikut juga menyeleksi. Kalau ini sudah berjalan, maka pekerja mandiri bisa mendaftar kepesertaan BP Tapera secara mandiri seperti pada umumnya," kata Adi.
Sebelumnya, BP Tapera berkolaborasi dengan BTN untuk meluncurkan Tabungan Rumah Tapera untuk pekerja mandiri atau informal. Pekerja seperti ojek online, sopir taksi, profesi di bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), atau pekerja kontrak akan mendapatkan kesempatan mengikuti program Tabungan Rumah Tapera untuk pembiayaan Rumah Pertama atau yang disebut Rumah Tapera.
Untuk memperluas jangkauan terhadap Pekerja Mandiri, BP Tapera telah merancang skema pembiayaan FLPP bagi Pekerja Mandiri yang termasuk pada segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui Tabungan Rumah Tapera (TRT) berbasis saving plan.
Dengan fokus pemerintah, BP Tapera, dan pihak terkait terhadap program ini diharapkan dapat memperluas akses pekerja mandiri atau informal dalam mendapatkan akses pembiayaan rumah pertama, khususnya untuk mencapai target 50.000 untuk pekerja mandiri atau informal di tahun 2023.
Melalui program Tabungan Rumah Tapera, pekerja mandiri atau informal akan mendapat kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan rumah pertama atau yang disebut Rumah Tapera yang layak huni, tepat kualitas, dan tepat sasaran.