Kamis 20 Jul 2023 23:18 WIB

Lewat Penggunaan Biodiesel, PIS Pastikan Berkomitmen Sokong Energi Hijau

PIS sudah menerapkan penggunaan biodiesel sebanyak 146 kapal

 PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen penuh dalam penggunaan energi hijau. Diketahui jika saat ini sebanyak 146 kapal kilik PIS telah menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.
Foto: dok PIS
PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen penuh dalam penggunaan energi hijau. Diketahui jika saat ini sebanyak 146 kapal kilik PIS telah menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen penuh dalam penggunaan energi hijau. Diketahui jika saat ini sebanyak 146 kapal kilik PIS telah menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.

“PIS sudah menerapkan penggunaan biodiesel, sebanyak 146 kapal yang kami operasikan baik kapal milik maupun kapal sewa, menggunakan biodiesel sebagai sumber tenaga mesin utama, dan terdapat juga yang menggunakan biodiesel sebagai sumber tenaga mesin tambahan atau auxiliary engine,” Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Yoki menambahkan, aksi lain yang merupakan langkah nyata PIS adalah dengan pembelian kapal VLGC (Very Large Gas Carrier) Amaryllis di tahun ini, di mana Pertamina Gas Amaryllis merupakan salah satu kapal pengangkut gas terbesar di dunia, yang juga menjadi kapal pertama bertenaga dual fuel LPG di Pertamina dan Indonesia.

“PIS mengakuisisi Pertamina Gas Amaryllis, Kapal tersebut berpotensi menurunkan emisi PIS sebesar 12 ribu ton setara CO2 per tahunnya,” jelasnya.

Yoki menjelaskan jika penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan biodiesel berupa B35 pada kapal-kapal PIS ini merupakan bagian dari dua inisiatif utama PIS dalam mendukung NZE 2060 Indonesia. Di mana inisiatif pertama merupakan adalah keterlibatan PIS dalam bisnis logistik dan transportasi energi baru dan terbarukan atau green business building yang memiliki target jangka menengah dan panjang, dan inisiatif berikutnya adalah upaya penurunan emisi dari operasional kapal maupun bisnis lainnya saat ini.

“Inisiatif peningkatan efisiensi operasi kapal yang paling efektif secara biaya dalam mereduksi karbon di industri perkapalan adalah dengan menerapkan peningkatan efisiensi operasi, seperti pembersihan lambung kapal secara terus menerus, pemasangan energy saving device, dan pengaturan kecepatan kapal pada kecepatan optimum/ekonomis” lanjut Yoki.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa upaya Pertamina dalam mendukung target NZE 2060 tidak hanya dilakukan di bidang hulu dan hilir bisnis minyak dan gas (migas) perusahaan, tapi juga dilakukan di sisi midstream atau distribusi salah satunya seperti yang dilakukan oleh PIS.

“Subholding Pertamina terus berperan aktif dalam upaya transisi energi dan mencapai target NZE. Khusus PIS, ini menunjukkan bahkan di bidang logistik dan transportasi migas, Pertamina tetap fokus dalam membangun green business” ungkap Fadjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement