Kamis 20 Jul 2023 16:05 WIB

BRI Insurance Bidik Pendapatan Premi Rp 3,2 Triliun di 2023

BRI Insurance optimistis pendapatan premi pada tahun ini akan tumbuh signifikan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Gita Amanda
Jajaran direksi PT BRI Asuransi Indonesia saat menghadiri acara media gathering BRI Insurance 2023 di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Foto: Republika/Retno Wulandhari
Jajaran direksi PT BRI Asuransi Indonesia saat menghadiri acara media gathering BRI Insurance 2023 di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Insurance optimistis pendapatan premi pada tahun ini akan tumbuh signifikan. Sepanjang 2023, anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) ini menargetkan pendapatan premi tumbuh 23 persen menjadi Rp 3,2 triliun.

"Gross premi tahun lalu Rp 2,6 triliun, tahun ini kami mencanangkan Rp 3,2 triliun. Peningkatannya luar biasa, kami yakin mencapai ke arah sana," kata Direktur Utama BRI Insurance, Rahmat Budi Legowo saat media gathering di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga

Rahmat menjelaskan kinerja yang positif itu akan didukung berbagai langkah optimalisasi, baik dari sisi layanan maupun kualitas produk. Selain itu, BRI Insurance juga akan terus menangkap peluang dan potensi bisnis yang selama ini belum tergarap.

Salah satunya BRI Insurance akan fokus menjangkau segmen ritel dan mikro. Menurut Rahmat, segmen ritel dan mikro saat ini mengambil porsi sebesar 40 persen dan 30 persen. Ke depan, porsi masing-masing segmen akan diperbesar menjadi 45 persen untuk ritel dan 40 persen untuk mikro.

Untuk meningkatkan porsi tersebut, lanjut Rahmat, BRI Insurance akan membuka lebih banyak saluran distribusi namun dengan tetap melakukan seleksi terhadap risiko. BRI Insurance juga akan menjangkau nasabah di luar BRI seperti koperasi atau bank umum lainnya.

"Terkait UMKM sekarang ini terdapat dua pilar yaitu pembinaan dan pembiayaan, tetapi belum ada pilar proteksi. Kami mau hadir disitu," ujar Rahmat.

Budi menjelaskan, hingga kuartal I 2023 BRI Insurance mencetak pendapatan premi sebesar Rp 300 miliar. Per Juni 2023, menurut Budi, angka tersebut terus meningkat mencapai hampir 50 persen dari target tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 3,2 triliun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement