REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Divisi LRT Jabodebek PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan saat ini Kementerian Perhubungan sudah menetapkan tarif untuk operasional lintas rel terpadu tersebut. Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardajo mengatakan tarif sudah diputuskan menjelang operasional penuh secara komersial pada Agustus 2023.
“Tarif tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023, tentang tarif angkutan orang dengan kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jabodebek untuk melaksanakan kewajiban pelayanan publik,” kata Kuswardojo dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (19/7/2023).
Dalam keputusan tersebut dijelaskan, tarif LRT Jabodebek yakni Rp 5.000 untuk satu kilometer pertama. Lalu selanjutnya masyarakat dikenakan Rp 700 setiap kilometer berikutnya.
Untuk mempermudah mobilisasi masyarakat menuju dan melanjutkan perjalanan dari stasiun, LRT Jabodebek berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, serta pihak swasta. Khususnya dalam penyiapan konektivitas dengan transportasi lain di seluruh stasiun LRT Jabodebek.
Kuswardojo mengatakan seluruh stasiun LRT Jabodebek terkoneksi dengan moda transportasi lainnya. Beberapa diantaranya yakni KRL, MRT Jakarta, TransJakarta, Mikrotrans, Kereta Cepat Jakarta Bandung, Trans Patriot, dan angkutan kota.
“Seluruh stasiun LRT Jabodebek yang berjumlah 18 stasiun telah terkoneksi dengan moda transportasi lainnya untuk memudahkan masyarakat dari dan menuju stasiun LRT Jabodebek,” ucap Kuswardojo.