Selasa 18 Jul 2023 20:35 WIB

Investasi Hulu Migas Semester I 2023 Sebesar 5,7 Miliar Dolar AS

Peningkatan investasi hulu migas masih terkendala pengeboran sumur.

Suasana konferensi pers SKK Migas di Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Foto: SKK Migas
Suasana konferensi pers SKK Migas di Jakarta, Selasa (18/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat industri hulu migas membukukan investasi sebesar 5,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) selama semester-I 2023.

Capaian tersebut meningkat 21 persen jika dibandingkan dengan investasi pada semester-I 2022 yang berada pada angka 4,7 miliar dolar AS. Adapun, target investasi pada 2023 ialah 15,54 miliar dolar AS. Sedangkan, target investasi semester-I 2023 sebesar 7,4 miliar dolar AS.

"Dari sisi investasi, tahun lalu di semester-I sebesar 4,7 miliar dolar AS, target (investasi) tahun ini 15,54 miliar dolar AS, target semester-I sebesar 7,4 miliar dolar AS, realisasi di semester-I, yaitu 5,7 miliar dolar AS," kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf saat konferensi pers "Kinerja Industri Hulu Migas Semester-I Tahun 2023", di Kantor Pusat SKK Migas, Jakarta, Selasa (18/6/2023).

Dari sisi teknis operasional, peningkatan investasi hulu migas masih terkendala pengeboran sumur karena safety stand-down, ketersediaan rig dan tenaga kerja.

Namun, peningkatan tren investasi hulu migas secara global diharapkan akan terus mendorong peningkatan investasi di Indonesia.

"Ada kendala pengeboran sumur karena safety stand-down kemudian ada juga beberapa proyek yang belum onstream, sehingga biayanya belum bisa di-cost recovery tetapi outlook kita bisa mencapai di 15 (miliar dolar AS)," ujarnya pula.

Kemudian, selama semester-I 2023 ini, SKK Migas juga mencatat industri hulu migas berhasil mencapai tingkat reserves replacement ratio (RRR) 52,9 persen dengan penambahan cadangan sebesar 340 MMBOE.

"Capaian RRR semester-I ini jauh di atas target RRR semester-I tahun 2023 yang sebesar 19 persen, dan sampai akhir tahun, RRR diharapkan akan mencapai 138,3 persen," ujar Nanang.

Berikutnya, realisasi lifting minyak pada semester I-2023 mencapai 615,5 millions barrel oil per day (MBOPD) atau meningkat jika dibandingkan realisasi pada semester-I 2022 sebesar 614,5 MBOPD.

"Untuk lifting minyak, target di 2023 660 MBOPD dan target di semeter-I 2023 618,7 MBOPD, realisasinya sampai 30 Juni (2023) 615,5 MBOPD atau 100,2 persen di atas pencapaian semester-I 2022," kata Nanang pula.

Kemudian, realisasi salur gas pada semester-I 2023 sebesar 5.308 million standard cubic feet per day (MMSCFD) atau lebih rendah dibandingkan realisasi pada semester-I 2022 sebesar 5.326 MMSCFD.

Lalu, dari sisi cost recovery, realisasi pada semester-I 2023 sebesar 3,07 miliar dolar AS atau lebih rendah dibandingkan realisasi semester-I 2022 senilai 3,2 miliar dolar AS.

"Tahun lalu semester-I itu 3,2 miliar dolar AS, kemudian target tahun ini 8,25 miliar dolar AS, untuk target semester-I 2023 sebesar 4,3 miliar dolar AS dan realisasinya adalah 3,07 miliar dolar AS," kata Nanang pula.

Ia menambahkan pada semester-I 2023, industri hulu migas juga telah menyumbang penerimaan negara sebesar 6,75 miliar dolar AS atau lebih rendah dibandingkan realisasi semester-I 2022 senilai 9,7 miliar dolar AS.

Adapun target penerimaan negara industri hulu migas pada 2023 sebesar 15,88 miliar dolar AS. Sementara, target pada semester-I 2023 senilai 7,4 miliar dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement