Selasa 18 Jul 2023 14:22 WIB

Hadapi Dampak El Nino, Mentan Pastikan Stok Beras Aman

Stok ayam juga terbilang masih aman di angka 3,7 juta ekor.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja menurunkan beras impor dari truk di gudang Bulog Ketapang II Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (27/6/2023). Sebanyak  10.394 ton beras impor dari Thailand masuk ke gudang Bulog Banyuwangi sedangkan 2 ton akan didistribusikan ke Bali sisanya menjadi stok cadangan yang akan didistribusikan ke daerah yang defisit beras.
Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Pekerja menurunkan beras impor dari truk di gudang Bulog Ketapang II Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (27/6/2023). Sebanyak 10.394 ton beras impor dari Thailand masuk ke gudang Bulog Banyuwangi sedangkan 2 ton akan didistribusikan ke Bali sisanya menjadi stok cadangan yang akan didistribusikan ke daerah yang defisit beras.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar mengamankan pasokan pangan untuk menghadapi dampak El Nino. Menurut Syahrul, salah satu komoditas pangan yang menjadi perhatian Presiden yakni beras.

Syahrul pun memastikan stok beras saat ini masih aman. Kendati demikian, ia tak ingin terlalu percaya diri untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan akibat kekeringan yang terjadi.

Baca Juga

"Stok beras kita aman sebenarnya, tapi kita gak boleh pede. Sampai Juli ini kami punya panen di atas 800 ribu ha, Agustus kita masih ada panen di atas 800 ribu ha, kita masih di atas dua juta. Tapi kan kita nggak boleh, siapa tahu El Nino nggak Agustus-September, bisa berlanjut dan sebagainya," jelas Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Hal ini juga sesuai instruksi Presiden yang meminta agar produksi pertanian dioptimalkan. Selain itu, Syahrul juga yakin tidak akan terjadi kelangkaan beras.

"Sehingga pak Presiden bilang ini nggak boleh dihitung, dioptimalkan saja yang bisa dilakukan," tambah dia.

Mentan juga memastikan ketersediaan pangan untuk komoditas lainnya seperti ayam dan telor saat ini masih terjaga aman.

"Dari data yang dimiliki, faktualisasi data yang ada, saya baru pulang dari enam provinsi nih, ayam kita masih 3,7 juta, yang kita makan 3,6 artinya oke. Telor kita seperti itu, ya katakanlah sekian juta, ada datanya sama saya di sini. Oleh karena itu maka ketersediaan pangan sebetulnya aman," ujarnya.

Sedangkan terkait fluktuasi harga berbagai komoditas pangan, menurut Syahrul, Presiden tidak hanya menginstruksikan Kementan saja untuk mengendalikannya. Namun juga bersama-sama dengan kementerian lainnya.

"Bisa saja kementerian dalam negeri bersama-sama kendalikan ini juga, mungkin stabilisasi harga bisa tercapai," kata Syahrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement