Senin 17 Jul 2023 15:20 WIB

Rosan Jadi Wamen BUMN I atau II? Ini Jawaban Erick Thohir

Rosan mempunyai peran besar dalam meneruskan transformasi BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani tiba di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani tiba di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melakukan perubahan pada portofolio wakil menteri (wamen) BUMN. Sebelumnya, Wamen BUMN I Pahala Nugraha Mansury menukangi klaster BUMN seperti energi, pangan, farmasi, hingga perkebunan. Sementara Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menangani klaster BUMN yang bergerak di bidang keuangan, infrastruktur, hingga pariwisata.

Wamen BUMN I Pahala sendiri baru saja ditunjuk sebagai Wamen Luar Negeri dan digantikan oleh Rosan Roeslani. "Saya ada kick off meeting dengan wamen karena ada beberapa portofolio yang akan kita perbaiki, akan ditukar karena sejalan dengan ekspertis dan target. Posisi wamen I dan II bukan simbolik, nanti juga akan di-review tapi portofolio akan ada tukar menukar," ujar Erick saat inaugurasi wakil menteri BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Baca Juga

Erick menyampaikan Rosan mempunyai peran besar dalam meneruskan transformasi BUMN. Erick menyebut rekam jejak Rosan di dunia industri dan duta besar AS akan membantu akselerasi BUMN go global.

"Saya berterima kasih kepada Bapak Wamen Rosan Roeslani yang mau bergabung di keluarga besar Kementerian BUMN. Salah satu pemikiran besar kita ialah mendorong lebih banyak BUMN go global," ucap Erick. 

Erick menyebut BUMN go global tak sekadar membantu memperbaiki rantai pasok Indonesia, melainkan juga memperkuat posisi BUMN sebagai benteng ekonomi nasional di kancah internasional. Erick mengatakan baru ada sekitar lima BUMN dan dua perusahaan swasta Indonesia yang masuk dalam Fortune 500. Angka ini tertinggal jauh dari Cina yang menempatkan 70 perusahaan dengan 40 perusahaan di antaranya ialah BUMN Cina masuk dalam Fortune 500.

"Angka ini terlalu kecil untuk Indonesia yang besar. Oleh karena itu, kita targetkan 10 tahun ke depan sesuai peta jalan 2024-2034 paling tidak kita punya 10 BUMN di Fortune 500," kata Erick. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement