Senin 17 Jul 2023 09:13 WIB

Putin Ambil Paksa, Danone dan Carlsberg Melawan

Danone akan melakukan berbagai tindakan untuk memperjuangkan haknya.

Danone
Danone

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW-Rusia mengambil kendali saham milik perusahaan agribisnis Prancis Danone dan pembuat bir Denmark Carlsberg.

Keputusan yang ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Ahad (16/7/2023), menyebutkan negara Rusia untuk "sementara" akan mengelola saham milik Danone Rusia dan Baltika, yang dimiliki oleh Carlsberg.

Baca Juga

Danone mengatakan sedang menyelidiki situasi dan bersiap untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi haknya sebagai pemegang saham Danone Rusia, dan kelangsungan operasi bisnis demi kepentingan semua pemangku kepentingan, khususnya karyawannya.

Baltika adalah perusahaan pembuat bir terkemuka di Rusia, dengan sekitar 30 persen pangsa pasar.

Carlsberg mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka akan menjual seluruh aktivitasnya di Rusia, di mana mereka memperkerjakan 8.400 orang.

Bulan lalu pembuat bir multinasional mengatakan telah menemukan pembeli yang tidak disebutkan namanya untuk bisnis tersebut, lebih dari setahun setelah mengumumkan mereka keluar dari pasar Rusia karena konflik di Ukraina.

"Menyusul keputusan presiden, prospek proses penjualan ini sekarang sangat tidak pasti," kata Carlsberg dalam sebuah pernyataan.

"Grup Carlsberg belum menerima informasi resmi dari Otoritas Rusia mengenai keputusan presiden atau konsekuensinya terhadap Baltika Breweries."

Salah satu dari sedikit perusahaan multinasional yang tetap berada di Rusia sejak serangan Ukraina dimulai, Danone mengatakan pada bulan Oktober bahwa mereka berencana menarik diri dari sebagian besar bisnisnya.

Danone kemudian mengatakan akan menghentikan bisnis susu dan nabati di Rusia, dan hanya mempertahankan cabang nutrisi bayinya. Langkah itu dapat mengakibatkan Danone kehilangan bisnisnya hingga satu miliar euro (1,1 miliar dolar AS).

Sejumlah besar perusahaan besar Barat telah menarik diri dari Rusia sejak Moskow melancarkan serangannya ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

sumber : Japantoday.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement